Ambon, 5/7 (Antara Maluku) - Tiga desa berpenduduk Muslim Sunni di Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriyah, Selasa.

Masyarakat Muslim di tiga desa, yakni Wakal, Hila dan Kaitetu telah melaksanakan shalat Idul Fitri secara bersamaan di masjid-masjid setempat sekitar pukul 07.00 WIT.

Desa Wakal dan Kaitetu mulai melaksanakan puasa 5 Juni 2016, sedangkan Desa Hila memulai puasa 6 Juni 2016 sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama, tapi kemudian berlebaran 5 Juli 2016.

Desa Wakal, Hila dan Kaitetu merupakan tiga dari 11 desa di Kecamatan Leihitu yang berpenduduk Muslim Sunni.

"Idul Fitri adalah kesempatan bagi kita untuk merayakan kemenangan karena telah berhasil melaksanakan perintah Allah SWT, beribadah puasa selama sebulan penuh," kata Khatib Ibrahim Sia membacakan Khotbah Idul Fitri di Masjid Hena Telu di Desa Kaitetu.

Ia mengatakan umat Islam harus berlomba-lomba dalam melaksanakan ibadahnya, dan tidak harus menyiapkan pakaian yang baru untuk merayakan Idul Fitri.

Karena hari raya tersebut harus dimaknai sebagai momen untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga, saling memaafkan, juga tak lupa memanjatkan doa dan harapan kepada Allah SWT agar bisa kembali melaksanakan ibadah puasa dan berlebaran pada tahun berikutnya.

"Kita harus berlomba-lomba dalam beribadah, saat ini kita telah kembali menjadi fitri, tidak perlu baju merayakan Lebaran tapi bagaimana kita bisa untuk bisa memahami arti perayaan ini," katanya.

Desa Kaitetu terkenal dengan masjid kuno Wapauwe yang dibangun oleh Perdana Jamilu dan Orang Kaya Alahahulu di Gunung Wawane pada 1414 Masehi, dan menjadi bangunan peribadatan tertua umat Muslim di Maluku.

Penentuan waktu berpuasa dan perayaan Idul Fitri bagi masyarakat Kaitetu selalu dilakukan oleh 12 orang penghulu masjid tersebut.

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri dipimpin oleh Muhammad Yusuf Yahehet, imam Masjid Jami Hena Telu, sedangkan khotbah dilakukan oleh Ibrahim Sia, penghulu Masjid Wapauwe.

Berbeda dengan 10 desa lainnya di Kecamatan Leihitu yang memulai aktivitas silaturahmi begitu usai melaksanakan prosesi shalat Idul Fitri, masyarakat Desa Kaitetu terlebih dahulu melakukan prosesi ziarah ke makam para orang tua dan keluarga mereka yang berada di belakang kampung.

"Tradisi ini sudah ada dari zaman leluhur kami karena bagi kami perayaan Idul Fitri tidak hanya bersilaturahmi dengan keluarga yang masih hidup, tapi juga dengan mereka yang telah meninggal dunia," kata Penghulu Masjid Wapauwe Jafar Lain.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016