Ambon (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Ambon menyelenggarakan layanan kunjungan lebaran Idul Fitri tak hanya bagi warga binaan yang beragama Islam untuk menjaga toleransi di dalam Lapas tersebut.
“Layanan kunjungan ini memang kami buka khusus untuk warga binaan yang beragama Islam tapi kalau ada keluarga nonmuslim yang datang juga tetap kami layani sama dengan yang Muslim,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Ambon Mukhtar di Ambon, Kamis.
Mukhtar mengatakan layanan kunjungan tersebut dibuka mulai pukul 09.00 WIT hingga pukul 16.00 WIT untuk memberikan waktu bagi warga binaan berkumpul bersama keluarga terkasih di momen Idul Fitri tahun ini.
“Kalau ramai yang berkunjung kami batasi waktunya 15 menit sampai 30 menit tapi kalau tidak ramai ya kami tunggu sampai mereka pulang,” kata dia.
Menurutnya, hal tersebut merupakan cara untuk memelihara toleransi di dalam Lapas yang dihuni oleh 400 warga binaan itu.
“Jadi, hal seperti ini bukan hanya kita lakukan pada Idul Fitri, tetapi juga saat perayaan hari raya Natal,” tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, Mukhtar juga menjelaskan bahwa proses atau alur layanan kunjungan sudah sesuai dengan SOP yang berlaku di dalam Lapas. Hal ini merupakan komitmen dari jajaran Lapas untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban.
"Aspek keamanan merupakan prioritas utama kami. Dengan demikian, proses kunjungan dapat berjalan dengan lancar, aman, tertib dan pada akhirnya juga memberikan kenyamanan bagi pengunjung," kata dia.
Selain memfasilitasi kunjungan tatap muka pada Idul Fitri, pihaknya juga memberikan remisi atau pengurangan masa hukuman bagi sebanyak 148 warga binaan dengan besaran remisi mulai dari 15 hari sampai dengan 2 bulan.
“Jumlah narapidana yang diusulkan memperoleh remisi adalah 148 orang dengan besaran remisi yang diperoleh adalah 15 hari sebanyak 12 orang, 1 bulan sebanyak 115 orang, 1 bulan 15 hari sebanyak 14 orang dan 2 bulan sebanyak tujuh orang,” katanya.
Mukhtar mengungkapkan remisi adalah wujud apresiasi dari negara sebagai penghargaan kepada Narapidana yang selalu berusaha berbuat baik, memperbaiki diri, dan kembali menjadi masyarakat yang bermanfaat.
“Kami mengucapkan selamat dan saling mengingatkan untuk saling memperbaiki diri, memperkuat iman dan takwa, serta meningkatkan kualitas diri,” katanya.