Ambon, 14/7 (Antara Maluku) - Manager Usaha PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ambon, Burhan Fernatubun mengatakan arus mudik dan balik Lebaran 2016 yang menggunakan jasa kapal feri di Maluku turun 30 persen dibandingkan tahun lalu.

"Turunnya arus mudik dan balik disebabkan libur panjang yang dimulai pada awal Juli 2016, dan penegasan Kementerian Dalam Negeri, ada sanksi bagi aparatur sipil negara (ASN) yang tidak masuk kantor pada hari pertama kerja pascalibur Idul Fitri 1437 H dan cuti bersama," kata Burhan, di Ambon, Kamis.

Menurut dia, pergerakan orang pulang kampung secara perlahan sudah dimulai bertepatan juga dengan libur panjang sekolah, sehingga berpengaruh menurunkan jumlah penumpang feri di Maluku.

"Pada H-7 arus mudik lebaran di pelabuhan Hunimua yang biasa ramai, tidak terlihat ada penumpukan penumpang, begitu juga pada arus balik. Prediksi kami meleset, bahwa akan ada lonjakan penumpang ternyata itu tidak terjadi, dan biasanya pelayanan di pelabuhan Hunimua sampai pada pukul 24.00, tetapi hanya sampai pada pukul 22.00 , jelas Burhan.

Ia mengakui juga bahwa semua kapal feri pada masa arus mudik dan arus balik lebaran 2016, sudah siap melayani penumpang dan tidak ada masalah.

Mengenai pengoperasian CCTv (closed-circuit television) di atas kapal feri, menurut dia, sangat membantu nahkoda dan ABK untuk memonitor pergerakan penumpang dan operasional kapal selama dalam pelayaran.

"Kita sudah bisa buktikan manfaat pemasangan CCTv, misalnya di KMP Temi pada lintasan Ambon-Namlea ada seorang penumpang melakukan aksi pencurian tas milik penumpan lain. Pada saat itu, ABK yang bertugas mengumumkan melalui pengeras suara, bahwa pencuri di atas kapal akan ditangkap. Mendengar pengumuman itu, pencuri langsung mengembalikan tas, karena merasa sudah terekam CCtv dana tidak akan bisa menyangkal," ujar Burhan.

CCTv juga bisa memantau ABK yang bertugas di bagian mesin yang merupakan jantung dari kapalt. Kamera CCTv dipasang di sejumlah tempat rawan, yakni kamar mesin yakni anjungan dan buritan kapal, tempat duduk penumpang kelas ekonomi dan kelas VIP, dan tempat parkir kendaraan.

"Semua kapal feri dipasang CCTv, di antaranya KMP Ina Lika, KMP Terubuk, dan KMP Roka Tenda. Sebelum kapal berlayar petugas ABK mengumumkan kepada penumpang supaya berhati-hati bagi yang membawa barang berharga, kalau merasa tidak aman bisa dititipkan di kamar nahkoda dan ketika turun dari kapal baru diambil. ASDP memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang supaya selamat, nyaman, dan aman," ungkap Burhan.

Ia mengatakan, mulai bulan Juli 2016, setiap pelayaran diharuskan memutar film keselamatan. Di dalam film tersebut, diperagakan cara menggunakan alat keselamatan, di antaranya rompi/baju pelampung untuk anak-anak dan orang dewasa. 

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016