Ambon. 27/7 (Antara Maluku) - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Ambon meminta pemerintah mendukung peningkatan pendidikan dan pemberdayaan bidan di ibu kota Provinsi Maluku
"Penguatan dan pemberdayaan bidan sangat penting guna agar kehamilan hingga persalinan ibu dapat berjalan dengan lancar dan melahirkan anak Indonesia yang cerdas serta berkualitas," kata Ketua IBI kota Ambon, Magdalena Pauno, Rabu.
Menurut dia, rata-rata tingkat pendidikan bidan di Ambon masih rendah yakni diploma satu dan diploma tiga, sedangkan yang strata satu masih minim.
"Bidan yang mengikuti pendidikan S-1 jumlahnya hanya hitungan jari atau di bawah 10 orang sehingga tidak cukup untuk memberikan pelayanan dan pemberdayaan kepada masyarakat, kita berharap pemerintah dapat melihat pendidikan berkelanjutan bagi para bidan," katanya.
Magdalena menyatakan, dari 280 bidan yang terdata di kota Ambon tingkat pendidikan belum seluruhnya S-1 hal ini berdampak para bidan tidak bisa menempati jabatan fungsional di pemerintahan.
Bukan hanya berdampak pada bidan tidak bisa menempati jabatan fungsional tetapi pencapaian tenaga bidan ahli, yang tidak mengalami penambahan di Ambon.
"Kami akan terus akan melakukan advokasi ke pemerintah Kota Ambon untuk dapat melihat peran dan fungsi para bidan dengan memberikan kesempatan pendididikan lanjutan," ujarnya.
Diakuinya, tingkat persalinan di Ambon 68 persen ditolong oleh bidan dan pemeriksaan kehamilan lebih dari 70 persen ditangani dan dilayani bidan.
Peran bidan lanjutnya, dalam memberdayakan keluarga bukan hanya terkait pemeriksaan kehamilan, menolong persalinan, pelayanan Keluarga Berencana(KB) dan kesehatan reproduksi, tetapi kemampuan intelektual bidam juga menentukan.
Jika bidan tidak mampu melakukan pemberdayaan terhadap diri sendiri, maka sasaran pelayanan ke ibu hamil, bersalin, masa nifas, bayi ,KB dan pelayanan kesehatan reproduksi menjadi tidak maksimal.
"Saya harapkan kerja sama bidan, masyarakat dan pemerintah dalam upaya untuk menghasilkan anak-anak Maluku khususnya anak Ambon yang berkualitas," tandasnya.
Sementara itu Asisten III Pemerintah Kota Ambon, Romeo Soplanit menyatakan, pemkot akan membantu kelanjutan pendidikan para bidan Ambon.
"Kita akan perjuangkan kelanjutan pendidikan para bidan di Ambon, dengan menyiapkan formasi pendidikan bagi para bidan melalui pembahasan anggaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Penguatan dan pemberdayaan bidan sangat penting guna agar kehamilan hingga persalinan ibu dapat berjalan dengan lancar dan melahirkan anak Indonesia yang cerdas serta berkualitas," kata Ketua IBI kota Ambon, Magdalena Pauno, Rabu.
Menurut dia, rata-rata tingkat pendidikan bidan di Ambon masih rendah yakni diploma satu dan diploma tiga, sedangkan yang strata satu masih minim.
"Bidan yang mengikuti pendidikan S-1 jumlahnya hanya hitungan jari atau di bawah 10 orang sehingga tidak cukup untuk memberikan pelayanan dan pemberdayaan kepada masyarakat, kita berharap pemerintah dapat melihat pendidikan berkelanjutan bagi para bidan," katanya.
Magdalena menyatakan, dari 280 bidan yang terdata di kota Ambon tingkat pendidikan belum seluruhnya S-1 hal ini berdampak para bidan tidak bisa menempati jabatan fungsional di pemerintahan.
Bukan hanya berdampak pada bidan tidak bisa menempati jabatan fungsional tetapi pencapaian tenaga bidan ahli, yang tidak mengalami penambahan di Ambon.
"Kami akan terus akan melakukan advokasi ke pemerintah Kota Ambon untuk dapat melihat peran dan fungsi para bidan dengan memberikan kesempatan pendididikan lanjutan," ujarnya.
Diakuinya, tingkat persalinan di Ambon 68 persen ditolong oleh bidan dan pemeriksaan kehamilan lebih dari 70 persen ditangani dan dilayani bidan.
Peran bidan lanjutnya, dalam memberdayakan keluarga bukan hanya terkait pemeriksaan kehamilan, menolong persalinan, pelayanan Keluarga Berencana(KB) dan kesehatan reproduksi, tetapi kemampuan intelektual bidam juga menentukan.
Jika bidan tidak mampu melakukan pemberdayaan terhadap diri sendiri, maka sasaran pelayanan ke ibu hamil, bersalin, masa nifas, bayi ,KB dan pelayanan kesehatan reproduksi menjadi tidak maksimal.
"Saya harapkan kerja sama bidan, masyarakat dan pemerintah dalam upaya untuk menghasilkan anak-anak Maluku khususnya anak Ambon yang berkualitas," tandasnya.
Sementara itu Asisten III Pemerintah Kota Ambon, Romeo Soplanit menyatakan, pemkot akan membantu kelanjutan pendidikan para bidan Ambon.
"Kita akan perjuangkan kelanjutan pendidikan para bidan di Ambon, dengan menyiapkan formasi pendidikan bagi para bidan melalui pembahasan anggaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016