Jakarta (ANTARA) - Bidan Poli Calon Pengantin Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Sunarti, S.S.T mengatakan bahwa calon pengantin wajib melakukan cek kesehatan tiga bulan sebelum menikah agar dapat mempersiapkan generasi berkualitas di masa mendatang.
"Manfaat pemeriksaan kesehatan untuk calon pengantin itu agar mengetahui jika ada hasil yang kurang bagus maka bisa segera diobati, serta untuk mencetak generasi yang berkualitas di masa mendatang," kata Sunarti dalam bincang-bincang kesehatan yang digelar daring diikuti di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan, calon pengantin harus dipastikan memiliki kondisi kesehatan dan status gizi yang baik. Jika tidak, maka generasi yang dilahirkan kemungkinan akan mengalami masalah, di antaranya stunting atau gagal tumbuh yang akan berdampak buruk bagi kehidupan anak.
Menurut Sunarti, cek kesehatan tiga bulan sebelum menikah penting sebab jika ditemukan masalah, pengantin punya waktu yang cukup untuk melakukan pengobatan dan mempersiapkan fisik serta mental dalam menempuh kehidupan rumah tangga.
Adapun cek kesehatan yang akan dijalani oleh calon pengantin, kata dia, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Baca juga: Pemkot Anjurkan Calon Pengantin Tanam Pohon
Anamnesis merupakan pemeriksaan seputar keluhan kesehatan, riwayat penyakit, faktor risiko kesehatan, hingga deteksi dini masalah kesehatan jiwa. Sedangkan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tanda vital hingga status gizi. Pada perempuan, akan ada pemeriksaan lingkar lengan untuk mengetahui risiko kekurangan energi kronik (KEK). Sementara itu, pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan golongan darah, HIV, sifilis, hingga HBsAG.
"Ada juga tatalaksananya seperti KB, konseling kesehatan reproduksi, pemberian tablet tambah darah (TTD), skrining dan imunisasi tetanus, dan pengobatan sesuai masalah kesehatan yang dihadapi," tambah dia.
Ia melanjutkan, imunisasi tetanus bagi calon pengantin penting guna mencegah masuknya bakteri tetanus sebab akan ada luka saat pertama kali berhubungan seksual. Selain itu, juga untuk persiapan proses melahirkan karena dalam proses tersebut akan ada banyak alat medis yang digunakan.
"Meskipun alat medisnya pasti steril, tapi tidak ada salahnya untuk tetap melakukan pencegahan," imbuh Sunarti.
Sunarti juga mengatakan bahwa calon pengantin harus selalu menjaga kesehatan organ reproduksi dengan mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari atau setiap pakaian dalam terasa lembap, gunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat, membersihkan organ reproduksi satu arah dari depan ke belakang dan keringkan menggunakan tisu atau handuk yang bersih, tidak lembap, dan tidak bau.
Untuk perempuan, dia mengimbau untuk tidak terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina, jangan memakai panty liner dalam waktu lama, jika sedang menstruasi ganti pembalut setiap empat jam sekali, dan periksakan diri jika sering mengalami keputihan yang berbau dan berwarna gelap. Sedangkan untuk laki-laki, dia menganjurkan untuk melakukan sunat.
Baca juga: BKKBN uji coba aplikasi skrining dan kekerdilan bagi calon pengantin, persiapkan SDM