Ternate, 18/8 (Antara Maluku) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemprov Maluku Utara akan membangun berbagai infrastruktur perikanan melalui berbagai upaya dalam mendukung investasi guna meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Kadis KP Pemprov Malut, Buyung Rajiloen di Ternate, Kamis mengatakan, Malut dijadikan sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) bersaing daerah lain untuk kesejahteraan masyarakat Malut.

"Kita akan membangun investasi perikanan, meninkatkan kesehjahteraan masyarakat, menjagak kelangsungan hidup sumberdaya kelautan perikanan," katanya.

Apalagi, saat ini, pihaknya telah sampaikan strategi untuk membangun tiga klaser antaranya di Tobelo, Ternate dan Bacan. Ini bisa dikatakan tol laut perikanan, karena dapat memanfaatkan fasilatas yang ada.

Menurutnya, saat ini ini jika masih menunggu pembangunan industri harus membutuhkan tenaga listrik yang memadai dan untuk sementara Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, dibangun sebagai pusat pengembagan industri perikana, untuk dapat melampau hasil tangkapan ikan dari Morotai, Haltim-Halteng yang dapat melalui jalur darat.

Kemudian industri perikanan Kota Ternate, dapat dikembangankan melalui fasilitas perikanan yang ada di pelabuhan perikanan nusantara, dapat melampau hasil tangkap ikan dari Tikep dan Halbar, serta perikanan Halmaera selatan dapat melampau hasil tangkap ikan dari nelayan Taliabu, dan Sula.

"Ini bisa kita capai dengan cepat, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan Kementerian kelautan dan perikanan siap support," katanya.

Kebijakan lumbung ikan Malut tidak diharapkan anggran yang besar dari pemerintah pusat, akan tetapi yang diharapkan kebijakan pemerintah pusat, untuk bagaimana merangsang pertumbuhan infestasi di sektor perikanan Provinsi Malut.

Namun membutuhkan beberapa sektor, terutama persolan listrik PLN yang harus naik status dari cabang menjadi wilayah, untuk dapat meningkatkan suplai listrik di daerah.

"Kita sangat kesulitan untuk menyiapkan listrik dengan kepasitas diatas 200 kilo watt saja, kita harus berurusan ke Ambon. Ini yang menjadi persoalan," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016