Ambon, 20/8 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff berharap Maluku dapat menjadi provinsi kebanggan bagi seluruh warganya maupun bangsa dan negara di usianya ke- 71 tahun pada 19 Agustus 2016.

"Sudah saatnya Maluku menjadi provinsi kebanggaan bersama seluruh anak bangsa di usia yang semakin matang," kata Gubernur saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Provinsi Maluku, di Ambon, Jumat.

Menurutnya, romantisme sejarah Maluku di pentas nasional, terutama di era kemerdekaan dan menjadi salah satu dari delapan provinsi pendiri negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), merupakan harga mati karena kecintaan terhadap Indonesia.

Dia mengatakan, semua komponen harus terinspirasi dengan sejarah bangsa dan menjadikannya potret kebanggan, karena kehadiran Maluku di periode tersebut merupakan awal komitmen peradaban merdeka.

Kenyataan, jauh sebelum itu, masyarakat Maluku telah menyatakan komitmen cinta bangsa dan negara melalui perjuangan putra-putrinya di daerah maupun dalam sejarah perpolitikan Indonesia sebelum kemerdekaan.

"Makanya tidak ada alasan kita mengurung niat bersama untuk membangun bangsa, walau pun dalam banyak hal masih tertinggal akibat regulasi-regulasi yang tidak berpihak pada fakta empiris," ujarnya.

Gubernur yakin provinsi yang dipimpinnya akan terbangun, jika didukung perspektif dan kesadaran kemandirian yang gigih seluruh komponen masyarakat.

"Kita harus objektif dan jujur mengakui bahwa pasokan potensi sumber daya alam (SDA) yang terkandung di bumi Maluku belum tersentuh maksimal demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk di dalamnya sumber energi terbarukan," katanya.

Dia menegaskan, berbagai potensi SDA yang terkandung di bumi Maluku terutama perikanan yang menjadi incaran di pangsa pasar dunia, perkebunan berupa pala dan cengkih, pertanian serta pertambangan, membuat daerah ini semakin dilirik berbagai negara, serta didukung solidaritas sosial antarmasyarakat membuat semua komponen bangsa di Maluku, merasa bangga memiliki daerah ini

Kendati demikian, Gubernur menegaskan, kebanggaan yang dimiliki masyarakat saja tidak cukup, jika tidak melakukan sesuau terhadap potensi besar SDA tersebut.

"Karena itu dengan perspektif kemandirian, maka kita semua harus mengimbanginya dengan potensi diri sebagai orang-orang cerdas serta berpikiran jernih, santun serta tidak kompromi dengan berbagai hal negatif, sehingga bisa lepas dari model penjajahan saat ini," tandasnya.

Gubernur mengemukakan, menghadapi kebangkitan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), maka perlu dirumuskan sumber daya yang dimiliki dengan baik, sehingga ada kompetensi daya saing, diantaranya ladang gas abadi Blok Masela di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) yang telah ditetapkan Presiden, Joko Widodo akan dikembangkan di darat.

"Keputusan Presiden terhadap pengelolaan Blok Masela ini berimplikasi luas terhadap transformasi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara cepat di Maluku, sekaligus melahirkan kecemasan akankah ladang gas abadi ini menjadi berkah bagi masyarakat. Semuanya dapat terjawab dengan kerja sungguh-sungguh," tegasnya.

Ditambahkannya, saat ini Pemprov Maluku mengutamakan investasi SDM melalui alokasi anggaran beasiswa di berbagai bidang pendidikan baik geologi, pertambangan, perminyakan serta pariwisata, sehingga menjawab tantangan kebutuhan pembangunan daerah di masa mendatang.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016