Ambon, 15/9 (Antara Maluku) - Seminar nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Ambon ditangguhkan dari 14 September 2016 hingga usai pemulangan jamaah haji Indonesia dari Tanah Suci.
Kasubag Informasi dan Komunikasi Humas Kanwil Kemenang Maluku, H Yamin, Kamis, mengatakan, penangguhan itu atas permintaan Sekjen Kementerian Agama Nur Syam yang berhalangan mewakili Menteri Agama Lukman Hakim membuka kegiatan tersebut.
Penangguhan tersebut juga telah disampaikan kepada Gubernur Maluku, Said Assagaff pada 13 September 2016.
"Kami sudah menyampaikan penangguhan tersebut kepada Gubernur Said karena Sekjen harus mewakili Menag di acara lain sehingga berhalangan membuka seminar nasional FKUB di Ambon," ujarnya.
Dia mengakui, seminar nasional tersebut strategis sehingga harus dihadiri Sekjen Kemenag mewakili Menag sehingga usai pemulangan jemaah haji Indonesiadari Tanah Suci barulah diputuskan jawadlnya," tandas H.Yamin.
Sedangkan, Kakanwil Kemenang Maluku, Fesal Musaad mengemukakan, seminar ini melibatkan beberapa provinsi di Indonesia Timur seperti Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Maluku sebagai tuan rumah.
Seminar nasional ini bertujuan mempererat tali persaudaraan sekaligus memaknai apa itu kerukunan umat beragama.
"Kami menginginkan Maluku dapat menjadi contoh bagi daerah lain soal bagaimana cara mempererat kerukunan antara umat beragama," tegasnya.
Apalagi, Gubernur Maluku, Said Assagaff memprogramkan provinsi ini menjadi laboratorium kerukunan antarumat beragama baik di Tanah Air maupun internasional.
Wujudnya dengan program pembangunan permukiman multikultur atau etnis yang realisasinya dijadwalkan pada tahun anggaran 2017 karena saat ini Pemprov Maluku sedang mempersiapkan lokasinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Kasubag Informasi dan Komunikasi Humas Kanwil Kemenang Maluku, H Yamin, Kamis, mengatakan, penangguhan itu atas permintaan Sekjen Kementerian Agama Nur Syam yang berhalangan mewakili Menteri Agama Lukman Hakim membuka kegiatan tersebut.
Penangguhan tersebut juga telah disampaikan kepada Gubernur Maluku, Said Assagaff pada 13 September 2016.
"Kami sudah menyampaikan penangguhan tersebut kepada Gubernur Said karena Sekjen harus mewakili Menag di acara lain sehingga berhalangan membuka seminar nasional FKUB di Ambon," ujarnya.
Dia mengakui, seminar nasional tersebut strategis sehingga harus dihadiri Sekjen Kemenag mewakili Menag sehingga usai pemulangan jemaah haji Indonesiadari Tanah Suci barulah diputuskan jawadlnya," tandas H.Yamin.
Sedangkan, Kakanwil Kemenang Maluku, Fesal Musaad mengemukakan, seminar ini melibatkan beberapa provinsi di Indonesia Timur seperti Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Maluku sebagai tuan rumah.
Seminar nasional ini bertujuan mempererat tali persaudaraan sekaligus memaknai apa itu kerukunan umat beragama.
"Kami menginginkan Maluku dapat menjadi contoh bagi daerah lain soal bagaimana cara mempererat kerukunan antara umat beragama," tegasnya.
Apalagi, Gubernur Maluku, Said Assagaff memprogramkan provinsi ini menjadi laboratorium kerukunan antarumat beragama baik di Tanah Air maupun internasional.
Wujudnya dengan program pembangunan permukiman multikultur atau etnis yang realisasinya dijadwalkan pada tahun anggaran 2017 karena saat ini Pemprov Maluku sedang mempersiapkan lokasinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016