Ternate, 29/9 (Antara Maluku) - Kapasitas stok Rumput laut yang dimiliki pabrik rumput laut di kawasan Kastela Ternate, Maluku Utara (Malut) saat ini mencapai 46.267 kg, produk yang dimiliki sejak September hingga saat ini sebanyak 14 ton.

"Produk rumput laut ini didistribusi dari berbagai titik seperti Pulau Obi, Morotai dan Bitung," kata Manager Rumput Laut, Erna Talib di Ternate, Kamis.

Ia menyatakan, pengiriman produk rumput laut setengah jadi pada September keluar sebanyak 14 ton, yakni ke Makasar, Mojokerto dan Bekasi.

"Sistem pengirimannya satu bulan sekali dan itu diolah menjadi produk setengah jadi baru dikirim," katanya.

Erna mengakui, untuk produk bahan mentah pangambilan masih di wilayah Malut yaitu Obi dan Morotai dan dalam tiga bulan terakhir ini ada juga pemasokan dari daerah lan seperti Bitung.

"Kami menerima produk dari mana saja, tidak menutup kemungkinan dari daerah luar Malut juga bisa masuk," katanya.

Selain itu, untuk produk yang paling banyak masuk itu berasal dari Obi, yaitu seminggu sekali dan sekali pemasokan bisa mencapai 5 hingga 20 ton per satu kali pemasokan.

Sedangkan untuk Morotai pemasokan satu bulan sekali bisa mencapai 3 hingga 5 ton dan Bitung untuk sebulan bisa mencapi 4 hingga 5 ton.

"Kalau untuk bahan mentah yang kita ambil itu dari Obi dan Morotai namun saat ini sudah ada penambahan dari Bitung juga, alasannya karena di Bitung tidak ada pasaran sehingga mereka harus memasarkan keternate dankita yang terimasa kalau ada penambaahan bahan baku," katanya.

Menurut dia, proses pengiriman bahan baku rumput laut tersebut yaitu harus melalui proses penjemuran, hingga pada proses pengendapan. untuk setengah matang, jika cuaca bagus maka cepat untuk melakukan produsi, namun jika cuaca buruk, maka harus menunggu karena bahan baku ini memiliki kualitas bagus dan tidaknya tergantung cuaca.

"Jika kualitas bagus maka nilai jualnya juga sangat tinggi, namun jika kualitasnya kurang bagus maka mulai jualnya bisa menurun dan setelah dikemas menjadi bahan setengah jadi harus melakukan uji sampel untuk dipasarkan," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016