Ambon, 20/10 ( Antara Maluku ) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat berencana membangun museum sebagai bentuk melestarikan budaya masyarakat Tanimbar.

"Pembangunan museum telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016, ditargetkan dalam waktu dekat akan segera dibangun untuk memelihara benda adat Tanimbar," kata Bupati Maluku Tenggara Barat Biltzaer Silvester Temmar di Saumlaki, Kamis.

Dia menjelaskan rencana pembangunan museum telah ada saat pihaknya melakukan kunjungan ke salah satu museum di Darwin Australia.

"Di sana ada museum yang khusus Tanimbar yang berisi benda adat, seperti pernak-pernik, aksesoris zaman dahulu, serta perahu adat Tanimbar. Saya langsung terpikirkan untuk membangun museum di Saumlaki sebagai bentuk pelesataian benda adat," katanya.

Biltzaer menyatakan sejak 10 tahun terakhir, pihaknya telah mengumpulkan benda adat guna dipamerkan di Museum Tanimbar.

"Koleksi milik pribadi juga akan saya taruh di museum seperti koleksi gading gajah, kain tenun tua, serta ukiran kayu. Saya berharap tahun 2017 museum ini dapat rampung dan jika ada penyumbang benda adat lainnya dapat ditaruh di museum sebagai koleksi," ujarnya.

Dia mengatakan pembangunan Maluku Tenggara Barat 10 tahun terakhir, didasari pada peradaban budaya yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat.

"Proses pembangunan akan berguna bagi masyarakat jika dasarnya adalah peradaban, tetapi jika budaya dikesampingkan maka akan membawa dampak kurang baik khususnya bagi generasi muda bangsa di era modern ini," katanya.

Visi dan misi pembangunan di Maluku Tenggara Barat sejak pemerintahan 2007 hingga 2017 adalah menjadikan daerah itu rumah yang layak bagi semua orang.

Rumah yang layak tersebut yakni rumah peradaban yang dibangun dengan kemanusiaan dan budaya.

Biltzaer mengaku terus berupaya untuk mempertahankan ciri khas desa adat dengan melakukan "recovery" kebudayaan tersebut ke masa sekarang, tanpa meninggalkan ciri khas.

"Era modernisasi desa cederung mengalami perubahan sehingga adat istiadat dan peradaban semakin tergerus, kita bersyukur tidak seluruh desa di Maluku Tenggara Barat yang mengalami hal tersebut hanya ada satu yakni Desa Sukrban di sekitar Kota Saumlaki," katanya





Pewarta: penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016