Ternate, 28/10 (Antara Maluku) - General Manager PT. Pertamina MOR VIII wilayah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara (Malut), Eldi Hendry berjanji untuk membangun Agen Premium Minyak Solar (APMS) di enam titik guna mengantisipasi kelangkaan BBM.
"Enam titik yang akan dibangun APMS merupakan kabupaten yang secara geografis relatif jauh dari Ternate dan selama ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan BBM, baik jenis premium, solar maupun minyak tanah," kata Eldi seusai melantik Pengurus DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Bumi (Hiswana Migas) di Ternate, Jumat.
Enam titik yang kesulitan mendapatkan BBM diantaranya berada di pulau Morotai, kabupaten Pulau Taliabu, Kepulauan Sula dan pulau Obi.
Menurut dia, Malut secara geografis merupakan daerah kepulauan sehingga dalam mendistribusikan BBM memang membutuhkan biaya yang cukup besar.
Oleh karena itu, jika terjadi kelangkaan BBM, maka ada sejumlah pihak yang sengaja menaikkan harganya. Ini yang harus diantisipasi dengan membangun APMS di wilayah yang berada di pesisir.
Aspek pelayanan lebih utama karena daerah terpencil sehingga diharapkan dengan dibangunnya APMS bisa menjadi jembatan dalam mendistribusikan BBM, terutama pertalite.
"Saya berharap dengan semangat terbarukan, maka berupaya meningkatkan budaya kerja dan mutu pelayanan kepada masyarakat untuk mendapatkan BBM sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sampai ke pelosok pulau di Malut,"ujarnya.
Namun, seringkali terkendala dengan kondisi cuaca buruk. Jika hal itu terjadi mau tidak mau keberangkatan ditunda, karena ketika dipaksakan bisa mengandung beresiko yang besar, mengingat Malut merupakan jalur transportasi laut.
Dia mengemukakan, memang uforia permintaan BBM di Malut sedang meningkat. Namun, Pertamina tidak langsung memasok begitu saja sesuai permintaan.
Sebab, pertamina telah memiliki perencanaan) lebih awal. Bahkan perencanaan tersebut jangka panjang dan saat ini memang hanya terkendala dengan transportasi. Namun, sudah berupaya untuk penambahan kapal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Enam titik yang akan dibangun APMS merupakan kabupaten yang secara geografis relatif jauh dari Ternate dan selama ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan BBM, baik jenis premium, solar maupun minyak tanah," kata Eldi seusai melantik Pengurus DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Bumi (Hiswana Migas) di Ternate, Jumat.
Enam titik yang kesulitan mendapatkan BBM diantaranya berada di pulau Morotai, kabupaten Pulau Taliabu, Kepulauan Sula dan pulau Obi.
Menurut dia, Malut secara geografis merupakan daerah kepulauan sehingga dalam mendistribusikan BBM memang membutuhkan biaya yang cukup besar.
Oleh karena itu, jika terjadi kelangkaan BBM, maka ada sejumlah pihak yang sengaja menaikkan harganya. Ini yang harus diantisipasi dengan membangun APMS di wilayah yang berada di pesisir.
Aspek pelayanan lebih utama karena daerah terpencil sehingga diharapkan dengan dibangunnya APMS bisa menjadi jembatan dalam mendistribusikan BBM, terutama pertalite.
"Saya berharap dengan semangat terbarukan, maka berupaya meningkatkan budaya kerja dan mutu pelayanan kepada masyarakat untuk mendapatkan BBM sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sampai ke pelosok pulau di Malut,"ujarnya.
Namun, seringkali terkendala dengan kondisi cuaca buruk. Jika hal itu terjadi mau tidak mau keberangkatan ditunda, karena ketika dipaksakan bisa mengandung beresiko yang besar, mengingat Malut merupakan jalur transportasi laut.
Dia mengemukakan, memang uforia permintaan BBM di Malut sedang meningkat. Namun, Pertamina tidak langsung memasok begitu saja sesuai permintaan.
Sebab, pertamina telah memiliki perencanaan) lebih awal. Bahkan perencanaan tersebut jangka panjang dan saat ini memang hanya terkendala dengan transportasi. Namun, sudah berupaya untuk penambahan kapal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016