Ambon, 21/11 (Antara Maluku) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon, Fernanda Louhenapessy menyatakan program pemberdayaan ternyata mendukung upaya meningkatkan kesejahteraan para nelayan di daerah ini.

"Kesejahteraan nelayan di Ambon relatif meningkat dibandingkan kabupaten/kota lainnya di provinsi Maluku. Faktor pendukung di antaranya bantuan pemberdayaan dari berbagai pihak serta kemandirian para nelayan dalam mengembangkan usaha," katanya di Ambon, Senin.

Menurut dia, umumnya masyarakat Ambon yang tinggal di wilayah pesisir memiliki mata pencaharian sebagai nelayan skala kecil, menegah dan besar yang memiliki prospek pemasaran yang luas.

Kelompok masyarakat nelayan skala kecil adalah para nelayan yang melakukan kegiatannya yang disebut sebagai usaha perikanan rakyat.

Perikanan skala kecil mendominasi proses perikanan, baik pemanfaatan pengelolaan sumber daya perikanan melalui perikanan tangkap maupun budidaya sampai penanganan panen dan pascapanen, transportasi serta distribusi.

Sedangkan, nelayan skala menangah dan besar telah memiliki peralatan tangkap dan pengolahan yang memadai sehingga hasilnya tentu sangat besar bagi kelangsungan keluarga.

Fernanda menjelaskan, tingkat kesejahteraan nelayan tergambar dari fasilitas yang dimiliki, pendidikan bahkan faktor pendukung lainnya.

Tingkat kesejahteraan nelayan tidak terlepas dari berbagai program pemberdayaan yang berdampak pada peningkatan aktivitas dan pendapatan nelayan.

Kota Ambon, lanjutnya, merupakan salah satu dari 13 kota di Indonesia yang menerima program bantuan CCDP IFAD.

Bantuan tersebut berupa pengembangan bagi masyarakat pesisir kota Ambon, seperti pembangunan jalan, rumah produksi perikanan, rumah informasi serta produk-produk perikanan lainnya.

"Berkat bantuan tersebut pendapatan masyarakat meningkat hingga lebih dari 30 persen selama beberapa tahun. Begitu pula peningkatan infrastruktur desa yang memberikan lapangan usaha bagi masyarakat kota Ambon," tandasnya.

Program pemberdayaan pesisir CCDP IFAD telah dimulai di Kota Ambon pada 2013 hingga 2016 mencapai 13 desa/ negeri di tiga kecamatan.

Tahun 2013 diawali di tiga negeri yakni Laha, Hutumuri dan Latuhalat. 2014 di Tawiri, Hative Besar, Hukurila, Kilang, Seilale, dan Seri.

"Dari hasil penilaian yang dilakukan CCDP IFAD Ambon mendapat penghargaan cluster I terbaik 2015 untuk proyek pembangunan masyarakat pesisir sehingga mendapat tambahan bantuan empat desa di 2016," ujarnya.

Fernanda mengemukakan, proyek CCDP IFAD dirancang menjadi tiga komponen, yakni pemberdayaan masyarakat, pembangunan dan pengelolaan sumber daya pesisir dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat, komponen pengembangan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan dengan fokus korporatisasi pengembangan usaha, dan komponen pengelolaan proyek.

"Seluruh program telah berjalan dengan baik, khususnya pemberdayaan nelayan. Kami menargetkan pada 2016 dari sembilan kelompok nelayan yang dibentuk akan ditambah lagi empat kelompok dalam program tersebut," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016