Berhenti menjadi anggota DPRD Kota Ternate, Asghar Saleh lebih mengkonsentrasikan diri dalam kegiatan yang terkait dengan pencegahan penyebaran HIV/AIDS melalui Yayasan LSM Rorano yang dibentuk bersama sejumlah rekan pada 2013.

Magister Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi itu merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu dalam upaya pencegahan HIV/AIDS, karena kasus penyakit itu di Ternate dan kabupaten/kota lainnya di Malut, terus menunjukkan peningkatan secara drastis.

"Pada tahun 2007 di Kota Ternate baru tiga kasus penderita HIV/AIDS, namun hingga Desember 2016 melonjak menjadi 288 kasus, sementara untuk keseluruhan di Provinsi Maluku Utara tercatat 689 kasus,” ungkap Politisi Partai Golkar Kota Ternate itu.

Ironisnya, kata Asghar, penderita HIV/AIDS yang tertinggi merupakan Ibu Rumah Tangga sebanyak 42 orang, disusul Pegawai Negeri Sipil (PNS), wiraswasta dan para Pekerja Seks Komersial (PSK) berada di urutan ke-7.

Ayah empat orang anak itu mengkhawatirkan penyebaran penyakit HIV/AIDS di Ternate dan daerah lainnya di wilayah Maluku Utara akan terus melonjak, karena daerah itu diapit oleh dua daerah yang kasus HIV/AIDS cukup tinggi yakni Provinsi Papua dan Sulawesi Utara, apalagi mobilitas masyarakat kedua wilayah tersebut selalu menjadikan Ternate sebagai daerah transit.

Sehingga, upaya LSM Rorani ini adalah bagaimana masyarakat bisa secara sukarela melakukan tes HIV/AIDS kalau negatif tidak masalah dan memastikan kalau ada penderita HIV/AIDS untuk tidak menularkan kepada orang lain.

Upaya yang dilakukan Ketua Dewan Pendidikan Kota Ternate itu melalui Yayasan Rorano pada tahun 2013 melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai HIV/AIDS, karena pemahaman masyarakat terhadap HIV/AIDS masih tertutup dan penderita HIV/AIDS mengalami diskriminasi.

"Tahun 2014 kami mengubah strategi yakni dengan mulai memberikan pemahaman kepada berbagai kalangan mengenai HIV/AIDS melalui kegiatan pelatihan seperti kepada para tokoh agama, anggota TNI, anggota KNPI, mahasiswa dan pelajar serta wartawan,” ujar Sekretaris Persiter itu.

Ayah dari Sitti Raodatul Jannah itu menuturkan, dengan berbagai kegiatan itu diharapkan semua pihak tersebut memiliki pemahaman yang luas mengenai HIV/AIDS yang nantinya akan menjadi orang pertama yang memberikan pendampingan atau sosialisasi mengenai HIV/AIDS kepada lingkungannya.

Upaya lain yang juga dilakukan Asghar Saleh melalui Yayasan LSM Rorano adalah mendorong lahirnya Peraturan Daerah (Perda) mengenai penanggulangan HIV/AIDS dan Narkoba pada tahun 2013, bahkan saat ini tengah menginisiasi lahirnya Perda Penanggulangan AIDS di DPRD Maluku Utara.

Mantan wartawan harian Ternate Post itu menambahkan, pada tahun 2016 ini, pihaknya mulai mengintensifkan kegiatan pada upaya mendorong masyarakat untuk melakukan tes HIV/AIDS secara sukarela, diantaranya telah dilakukan kepada sekitar 300 waria dan 13 orang diantaranya terinfeksi HIV/AIDS.

"Kami terus melakukan pendampingan dan membantu proses penanganan, terutama di dua RSU rujukan yakni RSUD Chasan Boesoerie Ternate dan RSU Tobelo untuk mendapatkan pelayanan secara maksimal,” katanya.

Oleh karena itu, LSM Rorano tengah mengintensifkan berbagai sosialisasi mengenai bahya HIV/AIDS dan pengegahannya dengan menyediakan buku saku.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016