Ternate, 18/1 (Antara Maluku) - Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol. Tugas Dwi Apriyanto pada Rabu melakukan kunjungan kerja di Univeritas Khairun Ternate, dengan tujuan membangun sinergitas antarkedua lembaga.

"Kami meminta kepada pihak rektorat Unkhair Ternate agar mewaspadai situasi saat ini. Karena Unkhair merupakan lembaga pendidikan, diharapkan dapat bersenergi dengan Polda Malut untuk membendung ancaman radikalisme yang merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.

Kapolda didampingi Wakapolda Malut, Kombes Pol Imanuel Larossa, berserta Pejabat Polda Malut, diterima Rektor Unkhair Ternate, Husain Alting serta Wakil Rektor, Dekan dan Pembantu Dekan di Gedung Rektorat lantai tiga.

Menurut Kapolda, kunjungan silahturahmi ini juga bertujuan mencari masukan-masukan untuk melengkapi kekurangan Polda Malut agar menjadi lebih baik.

Jenderal Bintang 1 itu juga meminta maaf kepada Rektor Unkhair beserta jajaranya terkait kejadian di Maluku Utara, seperti pengibaran Bendera RRC, soal masalah pertambangan, dan kesalahan anggota Polri saat bertugas di lapangan.

Ia juga menyinggung masalah perkelahian antarkampung dan berbagai masalah-masalah gangguan masyarakat.

"Masyarakat kita sering mengkonsumsi minuman keras, karena itu, saya berharap Rektor Unkhair dan Jajarannya agar turut berperan membantu membasmi minuman keras, sehingga berbagai masalah sosial dan kriminal di daerah ini bisa diminimalisir," katanya.

Sementara itu, Rektor Unkhair Ternate Prof DR Husen Alting, MH menyatakan pihaknya menanggapi positif upaya membangun hubungan kerja sama ini.

Rektor menyatakan jajaran unkhair terutama mahasiswa akan diarahkan mengekuti aturan di kampus.

"Mahasiswa Unkhair yang terlibat aksi anarkis, terlibat miras dan narkoba, akan diberi sanksi, mulai dari teguran dan pemecatan, apabila menyalahi aturan kampus maupun prilakau melawan hukum," katanya. 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017