Ternate, 23/1 (Antara Maluku) - Revitalisasi tahap III Benteng Oranje di Kota Ternate, Maluku Utara yang diprogramkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2017 ditangguhkan pada 2018 karena keterbatasan anggaran.

"Anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi tahap III Benteng Oranje itu sebesar Rp10 miliar. Namun, Kementerian PUPR kesulitan mengalokasikan dananya tahun anggaran 2017, maka terpaksa ditangguhkan pada 2018," kata Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Risfal Tri Budianto, di Ternate, Senin.

Revitalisasi tahap I benteng peninggalan kolonial Belanda itu dilaksanakan Kementerian PUPR pada 2015 dengan anggaran Rp7 miliar.

Tahap II pada 2016 dengan anggaran Rp5 miliar yang di antaranya diarahkan pada penataan seluruh kawasan benteng.

Menurut Risfal, Kementerian PUPR menangguhkan revitalisasi tahap III benteng Oranje. Namum, Pemkot Ternate akan melakukan sejumlah pembenahan di benteng yang dibangun pada abad ke-16 itu.

Pemkot Ternate telah mengalokasikan anggaran melalui APBD sebesar Rp1,3 miliar untuk membenahi bekas barak TNI dan Polri serta sejumlah gedung lainnya di kawasan belakang benteng Oranje yang telah dibongkar Pemkot pada akhir 2016.

Risfal mengatakan, revitalisasi benteng Oranje bila rampung seluruhnya, selain akan menjadi salah satu objek wisata peninggalan sejarah andalan Ternate juga berfungsi sebagai pusat pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan di daerah ini.

Di kawasan benteng yang terletak di pusat kota Ternate itu akan dilengkapi dengan museum rempah sehingga para pengunjung, khususnya wisatawan dapat memperoleh informasi yang lengkap mengenai sejarah rempah di Maluku Utara sejak zaman kolonial hingga saat ini.

Risfal menambahkan, Pemkot Ternate juga memprogramkan revitalisasi terhadap sejumlah benteng lainnya yang ada di kota ini, seperti benteng toluko, benteng kalamata dan kastela yang keseluruhan anggarannya diharapkan dari pemerintah pusat.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017