Ambon, 14/2 (Antara Maluku) - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Ritha Tahitu, menyatakan upaya untuk mengantisipasi penyakit pancaroba atau pergantian musim perlu dilakukan gerakan Menguras, Menutup dan Mengubur(3M).
"Mengantisipasi penyakit pancaroba perlu dilakukan gerakan 3M dan peran aktif masyarakat untuk membersihkan lingkungan," katanya, di Ambon, Selasa.
Dia mengungkapkan, ada empat macam penyakit yang sering terjadi pada pergantian musim, yakni penyakit Infeksi Saluran Pernapasn Akut(ISPA))maupun demam berdarah.
Selanjutnya, penyakit diare dan Leptospirosis yaitu penyakit infeksi yang penularannya melalui urin tikus dengan mengandung virus dengan nama bakteri leptospira.
"Urin tikus yang mengandung bakter leptospira. Penularanya melalui kulit yang luka. Orang yang menderita luka dan terkena air banjir pada saat musim hujan, akan mudah tertular penyakit ini," ujar Ritha.
Ia mengaku penyakit Leptospirosis pernah terjadi di Ambon pada 2012 dengan kasus dua orang meninggal dunia.
"Gejala penyakit ini yakni, batuk, pilek, panas dan susah buang air kecil. Kalau tidak dihiraukan atau tidak cepat periksa ke dokter bisa menyebabkan kematian, karena bisa sampai terjadi gagal ginjal dan menyerang hati, sehingga badan menjadi kuning," katanya.
Selanjutntya penyakit ISPA, gejalanya batuk, pilek dan panas seringkali terjadi pada pergantian musim.
Kemudian penyakit demam berdarah, gejalanya dapat membuat suhu tubuh menjadi sangat tinggi dan pada umumnya disertai sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian belakang mata.
Penyakit DBD disebakan virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Karena itu, pencegahan yang dilakukan mensterilkan bagian dalam rumah dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk, menguras bak, menutup wadah-wadah penampung air dan mengubur wadah-wadah yang mudah terisi air saat musih hujan, seperti kaleng-kaleng bekas dan lainnya.
Selanjutnya menaburkan serbuk abate di dalam bak air atau wadah penampung air lainya, agar jentik-jentik nyamuk mati.
Terpenting warga masyarakat melakukan gotong royong membersihkan lingkungan.
Menurut dia, surat edaran Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikyal Pontoh, sudah disampaikan ke masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tujuannya untuk mengingatkan saja, bagaimana mengantisipasi pergantian musim dari panas ke hujan atau dari hujan ke panas.
"Kita sudah menyampaikan surat edaran ke semua Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, selanjutnya diteruskan ke Puskesmas-Puskesmas untuk ditindaklanjuti melakukan sosialisasi membersihkan lingkungan dan pembagian serbuk abate," tandasnya.
Pembersihan lingkungan dan pembagian abate, bisa kerjasama dengan camat, lurah dan kepala desa/raja negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Mengantisipasi penyakit pancaroba perlu dilakukan gerakan 3M dan peran aktif masyarakat untuk membersihkan lingkungan," katanya, di Ambon, Selasa.
Dia mengungkapkan, ada empat macam penyakit yang sering terjadi pada pergantian musim, yakni penyakit Infeksi Saluran Pernapasn Akut(ISPA))maupun demam berdarah.
Selanjutnya, penyakit diare dan Leptospirosis yaitu penyakit infeksi yang penularannya melalui urin tikus dengan mengandung virus dengan nama bakteri leptospira.
"Urin tikus yang mengandung bakter leptospira. Penularanya melalui kulit yang luka. Orang yang menderita luka dan terkena air banjir pada saat musim hujan, akan mudah tertular penyakit ini," ujar Ritha.
Ia mengaku penyakit Leptospirosis pernah terjadi di Ambon pada 2012 dengan kasus dua orang meninggal dunia.
"Gejala penyakit ini yakni, batuk, pilek, panas dan susah buang air kecil. Kalau tidak dihiraukan atau tidak cepat periksa ke dokter bisa menyebabkan kematian, karena bisa sampai terjadi gagal ginjal dan menyerang hati, sehingga badan menjadi kuning," katanya.
Selanjutntya penyakit ISPA, gejalanya batuk, pilek dan panas seringkali terjadi pada pergantian musim.
Kemudian penyakit demam berdarah, gejalanya dapat membuat suhu tubuh menjadi sangat tinggi dan pada umumnya disertai sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian belakang mata.
Penyakit DBD disebakan virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Karena itu, pencegahan yang dilakukan mensterilkan bagian dalam rumah dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk, menguras bak, menutup wadah-wadah penampung air dan mengubur wadah-wadah yang mudah terisi air saat musih hujan, seperti kaleng-kaleng bekas dan lainnya.
Selanjutnya menaburkan serbuk abate di dalam bak air atau wadah penampung air lainya, agar jentik-jentik nyamuk mati.
Terpenting warga masyarakat melakukan gotong royong membersihkan lingkungan.
Menurut dia, surat edaran Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikyal Pontoh, sudah disampaikan ke masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Tujuannya untuk mengingatkan saja, bagaimana mengantisipasi pergantian musim dari panas ke hujan atau dari hujan ke panas.
"Kita sudah menyampaikan surat edaran ke semua Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, selanjutnya diteruskan ke Puskesmas-Puskesmas untuk ditindaklanjuti melakukan sosialisasi membersihkan lingkungan dan pembagian serbuk abate," tandasnya.
Pembersihan lingkungan dan pembagian abate, bisa kerjasama dengan camat, lurah dan kepala desa/raja negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017