Ambon (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba).
"Cuaca ekstrem berpotensi terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan disertai petir dan angin kencang," kata Kepala Seksi Observasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Wilhelmina Paays, Rabu.
Sejumlah wilayah di Maluku khusunya kota Ambon masih berada pada musim hujan, di mana pada Oktober 2021 baru masuk peralihan ke musim panas.
Ciri-ciri musim pancaroba berupa cuaca cepat berubah yakni guntur, kilat, tetapi untuk sejumlah wilayah di Maluku masih dalam analisa cuaca.
Diakuinya, kondisi cuaca beberapa wilayah di Maluku berada di musim hujan sejak Mei, dan peralihan musim akan berlangsung hingga Oktober 2021.
Sedangkan untuk wilayah di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) akan masuk musim hujan.
Hasil analisis terakhir, kondisi cuaca tidak terlalu signifikan untuk beberapa hari ke depan.
Analisis kelembaban udara pada lapisan atas 850-700 mb, menunjukkan keadaan yang lembab hingga basah yakni berkisar 70 -100 persen.
Sedangkan anomali suhu permukaan laut wilayah Maluku satu minggu terakhir cukup menghangat yaitu berkisar antara 1.0 - 3.0 oC.
Suhu permukaan laut mengindikasikan adanya penambahan suplai uap air, yang berkontribusi pada proses pertumbuhan awan- awan hujan di wilayah Maluku, khusunya di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
BMKG imbau warga Maluku waspadai cuaca ekstrem di masa pancaroba, antisipasi bencana
Rabu, 29 September 2021 17:11 WIB