Ternate, 10/4 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) akan mengembangkan Ternate menjadi destinasi wisata rempah, sebagai salah satu terobosan untuk menarik minat wisatawan dari dalam dan luar negeri berkunjung ke daerah itu.
"Alasan mengembangkan Ternate menjadi destinasi wisata rempah, di antaranya karena daerah ini sejak abad 15 sudah menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa karena keberadaan rempahnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate Samin Marsaoly di Ternate, Senin.
Selain itu, di Ternate banyak terdapat peninggalan sejarah yang terkait dengan keberadaan rempah, seperti sejumlah benteng yang dibangun Portugis dan Belanda untuk mempertahankan penguasaannya terhadap rempah di Ternate.
Menurut Samin Marsaoly, di Ternate juga terdapat situs rempah berupa cengkih afo yang telah berusia 400 tahun lebih atau merupakan cengkih tertua di dunia dan selama ini selalu menjadi salah satu yang selalu dikunjungi saat saat datang di Ternate.
Hamparan perkebunan rempah di Ternate, terutama perkebunan cengkih dan pala, termasuk berbagai produk olahan seperti sirup pala, manisan pala dan berbagai hiasan dari buah cengkih, juga dapat memperkuat pengembangan Ternate sebagai destinasi wisata rempa
"Pemkot Ternate juga akan membangun museum rempah di kawasan Benteng Oranje yang di dalamnya akan menampilkan berbagai informasi dan benda-benda yang terkait dengan sejarah rempah di Ternate sejak zaman penjajahan bangsa eropa sampai saat ini," katanya.
Di Indonesia saat ini belum ada destinasi wisata rempah, oleh karena itu pengembangan Ternate sebagai destinasi wisata rempah dipastikan akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Ternate apalagi di daerah ini juga banyak terdapat objek wisata menarika lainnya, seperti objek wisata peninggalan sejarah, objek wisata panorama alam dan objek wisata bahari.
Samin Marsaoly menambahkan, rencana pembukaan penerbangan langsung dari luar negeri seperti dari Tiongkok dan Australia di Malut, yang salah satu titik persinggahannya di Ternate diharapkan akan semakin mendorong wisatawan mancenagara untuk datang menikmati wisatawa rempah di Ternate.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Alasan mengembangkan Ternate menjadi destinasi wisata rempah, di antaranya karena daerah ini sejak abad 15 sudah menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa karena keberadaan rempahnya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate Samin Marsaoly di Ternate, Senin.
Selain itu, di Ternate banyak terdapat peninggalan sejarah yang terkait dengan keberadaan rempah, seperti sejumlah benteng yang dibangun Portugis dan Belanda untuk mempertahankan penguasaannya terhadap rempah di Ternate.
Menurut Samin Marsaoly, di Ternate juga terdapat situs rempah berupa cengkih afo yang telah berusia 400 tahun lebih atau merupakan cengkih tertua di dunia dan selama ini selalu menjadi salah satu yang selalu dikunjungi saat saat datang di Ternate.
Hamparan perkebunan rempah di Ternate, terutama perkebunan cengkih dan pala, termasuk berbagai produk olahan seperti sirup pala, manisan pala dan berbagai hiasan dari buah cengkih, juga dapat memperkuat pengembangan Ternate sebagai destinasi wisata rempa
"Pemkot Ternate juga akan membangun museum rempah di kawasan Benteng Oranje yang di dalamnya akan menampilkan berbagai informasi dan benda-benda yang terkait dengan sejarah rempah di Ternate sejak zaman penjajahan bangsa eropa sampai saat ini," katanya.
Di Indonesia saat ini belum ada destinasi wisata rempah, oleh karena itu pengembangan Ternate sebagai destinasi wisata rempah dipastikan akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Ternate apalagi di daerah ini juga banyak terdapat objek wisata menarika lainnya, seperti objek wisata peninggalan sejarah, objek wisata panorama alam dan objek wisata bahari.
Samin Marsaoly menambahkan, rencana pembukaan penerbangan langsung dari luar negeri seperti dari Tiongkok dan Australia di Malut, yang salah satu titik persinggahannya di Ternate diharapkan akan semakin mendorong wisatawan mancenagara untuk datang menikmati wisatawa rempah di Ternate.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017