Ambon, 18/4 (Antara Maluku) - Rumah Sakit Umum (RSU) Namrole, Kabupaten Buru Selatan, siap menampung para kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVII Tingkat Provinsi Maluku, yang dijadwalkan pada 30 April-5 Mei 2017.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Maluku, Ismael Usemahu, di Ambon, Selasa, mengatakan, Pemkab Buru Selatan telah menyiapkan RSU Namrole untuk menampung para kafilah dari 11 kabupaten/kota.

"Jadi akomodasi untuk tempat menetap para kafilah yang awalnya dikhawatirkan tidak lagi menjadi masalah karena RSU Namrole telah didisain sebagai tempat tinggal," ujarnya.

Ismael yang juga Penjabat Bupati Buru itu mengemukakan, persiapan penyelenggaraan MTQ di Namrole saat ini mencapai lebih dari 90 persen.

"Tinggal finishing terkait sarana dan prasarana maupun non teknis lainnya sehingga berkembang isu bahwa Buru Selatan belum siap menyelenggarakan MTQ tingkat Provinsi Maluku ini tidak tertanggung jawab," katanya.

Kadis PU Maluku itu mengemukakan, para kafilah dari delapan kabupaten da dua kota dijadwalkan tiba di Namrole pada 28 April 2017. Pembukaan MTQ oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff 30 April 2017.

Penutupan MTQ dijadwalkan oleh Wagub Maluku, Zeth Sahuburua.

"Saya terkesan dengan jalinan keharmonisan antarumat beragama di Buru Selatan, terutama dukungan dari basudara (saudara) Kristen yang bertekad Buru Selatab harus sukses menyelenggarakan MTQ tingkat Provinsi Maluku, baik penyelenggaraan, prestasi dan pertanggung jawaban keuangan," tandas Ismael.

Sebelumnya, Gubernur Maluku Said Assagaff optimistis Buru Selatan siap menyelenggarakan MTQ XXVII Provinsi Maluku.

"Khan sudah diputuskan LPTQ Maluku untuk Buru Selatan menjadi tuan rumah sejak Mei 2015, makanya berbagai persiapan saat ini dalam tahap perampungan," katanya.

Pernyataan Gubernur sehubungan berkembangnya berbagai isu bahwa Buru Selatan belum siap menyelenggarakan MTQ XXVII Provinsi Maluku.

"Saya diberitahu melalui pesan singkat (SMS) bahwa jangan percaya laporan Pemkab Buru Selatan soal persiapan MTQ di sana yang setelah dicek ternyata tidak benar karena berbagai sarana maupun prasarana saat ini dalam tahapan finising," ujarnya.

Gubernur mengakui, kepercayaan diberikan kepada satu kabupaten/kota menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi itu tidak berarti mereka mempersiapkannya, terutama sarana maupun prasarana sendiri.

Karena itu, dia mengingatkan oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab hendaknya tidak menyebarkan isu provokasi karena ini kegiatan keagamaan membutuhkan peranserta semua komponen bangsa di Maluku tanpa melihat agama.

"Sungguh indah jalinan keharmonisan antarumat beragama yang dicerminkan masyarakat Maluku dibingkai budaya pela dan gandong sehingga mencerminkan daerah ini sebagai laboratorium kerukunan antarumat beragama dengan dampaknya sukses menyelenggarakan event nasional," tandas Gubernur.

Dia merujuk penyelenggaraan MTQ Nasional XXIV di Ambon pada 8 - 15 Juni 2012, Pesparawi Nasional XI di Ambon 2 - 12 Oktober 2015 dan Tanwir Muhammadiyah juga di Ambon pada 24 - 26 Februari 2017.

Bahkan, Maluku siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) I Nasional dari umat Kristen Katolik.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017