Ternate, 27/4 (Antara Maluku) - Penyelenggara Pekan Olahraga Provinsi II Maluku Utara di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara pada Agustus 2017 hanya mempertandingkan 24 cabang olahraga.
Ketua KONI Malut Djafar Umar di Ternate, Kamis, mengatakan pada Rakerda KONI Malut pada beberapa waktu lalu semula disepakati yang akan dipertandingkan pada porprov tersebut 30 cabang olahraga, tetapi setelah dievaluasi ternyata memenuhi persyaratan hanya 24.
Enam cabang olahraga lainnya di antaranya sepatu roda dalam evaluasi itu dinilai tidak memenuhi syarat dalam ambil bagian Porprov di Tobelo di antaranya karena belum memiliki kepengurusan di seluruh kabupaten/kota serta jumlah atletnya yang masih terbatas.
Djafar Umar mengatakan, dari 24 cabang olahraga yang akan tampil pada Porprov II tersebut, sebanyak 20 cabang di antaranya merupakan cabang olahraga yang akan dipersiapkan untuk mengikuti PON di Papua tahun 2020 mendatang.
Ke-20 cabang olahraga tersebut di antaranya tinju, silat, karate, taekwondo, atletik, selam, bulu tangkis, sepak bola dan futsal yang pada pelaksanaan pra-PON dan PON lalu sempat memperlihatkan prestasi, khususnya cabang tinju dan futsal.
"Semua atlet yang menunjukan prestasi terbaik pada Porprov II di Tobelo tersebut nantinya akan dibina secara intensif melalui masing-masing pengurus cabang olahraga untuk dipersiapkan ke PON Papua, karena KONI Malut pada PON Papua itu tidak akan menggunakan atlet dari daerah lain," katanya.
Namun, untuk mengoptimalkan pembinaan atlet itu KONI Malut sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihakterkait lainnya, khususnya dalam hal pendanaan karena untuk melahirkan atlet yang berprestasi mustahil dapat diwujudkan tanpa dukungan dana yang memadai.
Djafar Umar menambahkan, KONI Malut selama ini mendapat bantuan dana dari APBD Malut paling banyak Rp5 miliar per tahun, sementara dana yang dibutuhkan untuk pembinaan prestasi atlet seluruh cabang olahraga di daerah ini di atas Rp25 miliar per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Ketua KONI Malut Djafar Umar di Ternate, Kamis, mengatakan pada Rakerda KONI Malut pada beberapa waktu lalu semula disepakati yang akan dipertandingkan pada porprov tersebut 30 cabang olahraga, tetapi setelah dievaluasi ternyata memenuhi persyaratan hanya 24.
Enam cabang olahraga lainnya di antaranya sepatu roda dalam evaluasi itu dinilai tidak memenuhi syarat dalam ambil bagian Porprov di Tobelo di antaranya karena belum memiliki kepengurusan di seluruh kabupaten/kota serta jumlah atletnya yang masih terbatas.
Djafar Umar mengatakan, dari 24 cabang olahraga yang akan tampil pada Porprov II tersebut, sebanyak 20 cabang di antaranya merupakan cabang olahraga yang akan dipersiapkan untuk mengikuti PON di Papua tahun 2020 mendatang.
Ke-20 cabang olahraga tersebut di antaranya tinju, silat, karate, taekwondo, atletik, selam, bulu tangkis, sepak bola dan futsal yang pada pelaksanaan pra-PON dan PON lalu sempat memperlihatkan prestasi, khususnya cabang tinju dan futsal.
"Semua atlet yang menunjukan prestasi terbaik pada Porprov II di Tobelo tersebut nantinya akan dibina secara intensif melalui masing-masing pengurus cabang olahraga untuk dipersiapkan ke PON Papua, karena KONI Malut pada PON Papua itu tidak akan menggunakan atlet dari daerah lain," katanya.
Namun, untuk mengoptimalkan pembinaan atlet itu KONI Malut sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihakterkait lainnya, khususnya dalam hal pendanaan karena untuk melahirkan atlet yang berprestasi mustahil dapat diwujudkan tanpa dukungan dana yang memadai.
Djafar Umar menambahkan, KONI Malut selama ini mendapat bantuan dana dari APBD Malut paling banyak Rp5 miliar per tahun, sementara dana yang dibutuhkan untuk pembinaan prestasi atlet seluruh cabang olahraga di daerah ini di atas Rp25 miliar per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017