Ambon, 20/5 (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Kota Ambon melakukan kegiatan pemulihan psikologis bagi korban kebakaran di Kelurahan Soabali.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Ambon Ronald Lekransy, di Ambon, Sabtu, menyatakan bencana yang terjadi pasti menimbulkan dampak kejiwaan bagi korban, sehingga perlu pemulihan psikologis.

Pihaknya juga memberikan pasokan logistik para korban, selain memberikan terapi pemulihan paskabencana.

"Paskakebakaran yang terjadi 25 Oktober 2016 lalu, kami melakukan terapi pemulihan psikologis bagi para korban, terutama bagi kelompok masyarakat usia rentan antara 7 hinga 19 tahun," katanya pula.

Menurut dia, tujuan kegiatan ini adalah untuk memulihkan dan mengembalikan lagi kehidupan sosial, dan kondisi psikologis kelompok rentan ini kepada kondisi sebelum terjadi bencana.

Kelompok usia yang terlibat di antaranya tingkat sekolah dasar (SD) usia 7-12 tahun sebanyak 48 orang, sekolah menengah pertama (SMP) usia 13-15 tahun sebanyak 31 orang, dan kelompok sekolah menengah atas (SMA) usia 16-19 tahun sebanyak 16 orang.

Bantuan yang diberikan berupa konseling, konsultasi, pendampingan dan pelatihan psikososial yang melibatkan lima orang narasumber, yakni dua orang rohaniwan dan tiga orang psikolog dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

"Jumlah anak yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 95 orang, dan kegiatan yang dilakukan selain konseling dan pendampingan, juga permainan yang dapat menambah suka cita bagi adik-adik usia rentan, sehingga harapan kami trauma paskakebakaran dapat terobati," ujarnya.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan pemulihan bagi kelompok rentan, sehingga ke depan respons sosial dapat kembali normal," katanya pula.

Dia menegaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat.

"Kami berharap partisipasi dari seluruh pihak paskabencana kebakaran dapat terus dipacu, sehingga ke depan persoalan rehabilitasi dan rekonstruksi paskabencana dapat dilakukan secara terintegrasi," kata Ronald.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017