Ambon, 12/7 (Antara Maluku) - Kodim 1506/Namlea melakukan sosialisasi tentang wawasan kebangsaan kepada warga masyarakat di Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, Maluku.

Siaran pers Penerangan Korem 151/Binaiya yang diterima Antara, Rabu, menyatakan, kegiatan itu merupakan kegiatan non fisik dalam rangka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-99 Tahun Anggaran 2017, yang dilaksanakan di Desa Pela, Desa Waemorat, dan Desa Batujungku.

Kegiatan non fisik itu sendiri mencakup penyuluhan hukum dan pelayanan kesehatan, selain penanaman wawasan kebangsaan bagi warga masyarakat di tiga desa tersebut.

Sosialisasi wawasan kebangsaan diberikan oleh Pjs Pasi Ter Kodim 1506/Namlea, Lettu Inf. Thamrin B, yang memaparkan materi tentang bagaimana hidup dalam toleransi antarsesama warga negara Indonesia yang berbeda-beda suku, agama, dan bahasa.

Materi lain yang diberikan adalah pentingnya masyarakat memahami dan menghayati ideologi Pancasila sebagai perekat sesama warga Indonesia, sebagai negara yang besar dan beragam, sehingga keberagaman itu tetap terjaga demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lettu Thamrin dalam pemaparannya juga meminta masyarakat Batubual untuk mewaspadai bahaya radikalisme dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin merusak kehidupan sosial masyarakat yang sudah terjaga dengan baik selama ini.

"Bila ada hal-hal yang akan mengganggu situasi dan kondisi keamanan, masyarakat diharapkan tidak ragu-ragu melapor kepada aparat yang ada di wilayah mereka, baik Babinsa (Binatara Pembina Desa) maupun Babinkamtibmas," katanya.

Desa Pela, Desa Waemorat, dan Desa Batujungku yang menjadi sasaran TMMD adalah daerah-daerah yang cukup jauh dan dijangkau melalui perjalanan laut.

Selain kegiatan non fisik, TMMD ke-99 juga melakukan pekerjaan fisik seperti pembangunan atau perbaikan rumah ibadah dan pembuatan atau perbaikan saluran air (drainase) agar permukiman penduduk tidak banjir saat musim hujan. 

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017