Ambon, 19/7 (Antara Maluku) - Wakil Presiden Akademi Sains Nasional Amerika Serikat (National Academy of Sciences - NAS), Diane Griffin, di Ambon, Rabu, membuka simposium ilmuwan Indonesia dan Amerika Serikat (Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium - KFoS) tahun ketujuh.

Diane dalam sambutannya mengatakan ini adalah ketujuh kalinya penyelenggaraan KFoS, dan pihak NAS sangat bersemangat untuk mensponsori simposium yang membicarakan tentang ilmu pengetahuan di Indonesia.

"Ini fantastis, kita akan membicarakan tentang sains hari ini. Ini adalah penyelenggaraan KFoS yang ketujuh dan penyeleggara bersemangat untuk mensponsorinya," ujarnya.

NAS, kata dia, adalah organisasi non-pemerintah yang didirikan pada 1863 oleh Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan di negara adi daya tersebut, baik melalui program penelitian maupun studi-studi dengan subjek terfokus.

Karena itu, NAS bertanggung jawab untuk memberikan analisis, saran independen dan objektif kepada negaranya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Anggota NAS adalah kontributor aktif untuk komunitas ilmiah internasional dan telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan sains.

"NAS didirikan oleh Presiden Abraham Lincoln yang sebenarnya berada di tengah perang saudara. Ia memiliki pandangan ke depan mengenai banyak hal hanya karena masalah yang sedang terjadi di Amerika Serikat saat itu," katanya.

Selain berkontribusi terhadap negaranya, tugas lain NAS, menurut Diane, adalah untuk mempromosikan sains dan bekerjasama dengan akademi lainnya di berbagai belahan dunia, dengan mengangkat isu-isu penting ilmu pengetahuan secara internasional.

"Latar belakang NAS adalah bekerjasama dan bermitra dengan akademi sains lainnya. Dalam hal ini adalah Indonesia untuk penyelenggaraan simposium. Selamat datang di KFoS Indonesia - Amerika Serikat. Kami berharap semoga anda sekalian mendapatkan ide-ide bagus selama pertemuan ini" katanya.

Penyelenggaran KFoS di Ambon telah berlangsung sejak 17 Juli 2017 tapi forum diskusi penting antar ilmuwan Indonesia dan Amerika Serikat baru dibuka secara resmi pada 19 Juli.

Sedikitnya ada 70 ilmuwan asal Indonesia dan Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam kegiatan yang dijadwalkan berlangsung hingga 21 Juli mendatang.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017