Ambon, 2/8 (Antara Maluku) - General Manager PT Pelindo IV Cabang Ambon, Farid Padang menyatakan ekspor langsung dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Maluku ke pelabuhan tujuan akan dimulai Agustus 2017.

"Sesuai jadwal ekspor langsung dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon akan dimulai Agustus, setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, maka ekspor perdana dari Maluku segera dilakukan," katanya di Ambon, Selasa.

Menurut dia, seluruh persiapan terkait proses ekspor langsung seperti sertifikasi dari Sucofindo, operator kapal, bea cukai telah berjalan sesuai target.

Fasilitas penunjang seperti terminal tempat penimbunan peti kemas, kantor bea cukai serta pabean juga telah selesai, sementara Sucofindo juga telah menyiapkan pembukaan kantor baru.

Selain itu pihaknya telah siapkan "reefer container" yakni jenis container yang dilengkapai dengan pendingin atau refrigeration unit tertutup, guna penyiapan barang ekspor yang tahan dingin untuk perjalanan panjang, karena proses ekspor langsung mengefisienkan waktu dan biaya ekspor dengan barang yang tetap terjaga.

"Pihak eksportir juga cenderung menanyakan kapan mulai ekspor sehingga dapat mengatur jumlah barang ekspor yang selama ini dikirim ke Surabaya dan dialihkan melalui pelabuhan Ambon," katanya.

Farid mengakui, ekspor langsung dari Maluku dilakukan sebagai upaya meningkatkan pendapatan ekonomi daerah (PAD) serta menekan angka inflasi.

Selama ini komoditas di Maluku tercatat sebagai ekspor, tetapi permohonan ekspor barang keluar dari Surabaya dan Jakarta.

"Pajak dan PAD Maluku dari ekspor diterima provinsi lain untuk komoditas perikanan dan rempah di Maluku. Sudah saatnya Pemerintah Maluku menikmati, penghasilan yang selama ini diterima di Surabaya harus ditarik balik ke Maluku," ujarnya.

Dengan pemberlakuan ekspor langsung dari Ambon katanya, dipastikan Maluku akan mendapat berbagai keuntungan, misalnya 50 persen harga pengiriman barang menurun, 50 persen waktu diperpendek seperti waktu pengiriman ke Jepang dari 38 hari menjadi 18 hari.

"Yang terpenting adalah kualitas barang terjaga hingga di negara tujuan sehingga para petani dan nelayan juga akan mendapat `multiplier effect`," katanya. 

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017