Ambon (ANTARA) - Balai Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ambon mencatat bahwa Hongkong dan Singapura jadi negara pembeli terbesar hasil perikanan hidup dari Maluku pada triwulan pertama 2024.
“Ekspor hasil perikanan hidup ke Hongkong pada triwulan I 2024 sebanyak 86.143 ekor sedangkan ekspor ke Singapura sebanyak 35.826 ekor,” kata Kepala BPPMHKP Ambon Muh Hatta Arisandi dalam keterangan uang diterima di Ambon, Rabu.
Berdasarkan data yang dimiliki BPPMHKP Ambon terjadi peningkatan ekspor kepada dua negara tersebut jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Dijelaskan ekspor hasil perikanan hidup Maluku yang dikirim ke Hongkong pada triwulan I 2023 yakni sebanyak 68.323 ekor sedangkan untuk ekspor ke Singapura yakni sebanyak 12.550 ekor.
“Terjadi peningkatan hingga 28,08 persen untuk ekspor ke Hongkong dan peningkatan 185,47 persen untuk ekspor ke Singapura,” katanya.
Peningkatan ekspor menuju Hongkong dan Singapura dibanding periode yang sama pada 2023 tersebut memiliki nilai total 1,4 juta Dolar AS atau setara dengan Rp22 miliar.
Adapun komoditas perikanan Maluku yang selalu diminati negara pengimpor yakni udang vannamei, ikan tuna, live grouper, kepiting bakau. Khusus untuk komditas hidup yang dikirim ke Hongkong dan Singapura yakni kerapu, kepiting, kacikaci, dan wrasse.
Menurut Hatta, peningkatan tersebut tak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha dan seluruh elemen terkait untuk memajukan sektor perikanan di Maluku.
Hatta berharap agar semua pengguna jasa dan juga calon pengguna jasa bisa terus mempercayakan layanan jasa BPPMHKP.
Ia juga berharap agar kehadiran BPPMHKP bisa senantiasa memberikan yang terbaik kepada masyarakat sekitar.
"Semoga kepada semua calon pengguna jasa di Kota Ambon bisa terus menggunakan jasa kami, lalu beberapa pelayanan yang kami beri juga semoga bisa berdampak baik kepada warga Maluku, terlebih lagi Kota Ambon," ucapnya.