Jakarta (ANTARA) - Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak mixed (variatif) pada perdagangan Rabu, dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global.
Selain proses kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan negara mitra dagang, sentimen juga akan berasal dari sikap pelaku pasar yang bersikap “wait and see” terhadap pertemuan bank sentral AS The Fed periode Juli 2025.
“Investor akan mencermati laporan kinerja keuangan kuartal II-2025 beberapa emiten yang mulai dirilis. Selain itu investor menantikan pertemuan The Fed pada pekan depan, serta perkembangan negosiasi dagang antara AS dan para mitra dagang menjelang batas waktu pelaksanaan tarif pada 1 Agustus 2025," ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan katalis baru, di antaranya pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 29-30 Juli 2025.
Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa The Fed harus menurunkan tingkat suku bunganya pada pertemuan Juli 2025, seiring risiko ekonomi yang meningkat dan kemungkinan besar inflasi AS yang disebabkan oleh kebijakan tarif Trump.
Di sisi lain, AS kemungkinan akan memperpanjang batas waktu untuk mencapai kesepakatan dengan China. Pejabat AS berencana bertemu dengan para pejabat China di Stockholm, Swedia, pada pekan depan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Filipina, yang mencakup tarif 19 persen untuk barang impor dari Filipina.
Dari kawasan Eropa, berdasarkan survei European Central Bank (ECB), permintaan pinjaman dari perusahaan di Euro Area pada kuartal I-2025 meningkat didorong oleh penurunan suku bunga acuan.
Namun demikian, kenaikan itu dibebani oleh faktor negatif dari meningkatnya gejolak ketegangan geopolitik dan perdagangan. Untuk kuartal II-2025, permintaan pinjaman diperkirakan akan kembali meningkat.
Pada perdagangan Selasa (22/07), bursa saham Eropa ditutup variatif, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 1,01 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,12 persen, indeks DAX Jerman turun 1,09 persen, serta indeks CAC Prancis turun tipis 0,69 persen.
Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif pada perdagangan Selasa (22/07), diantaranya indeks S&P 500 naik 0,06 persen ditutup di level 6.309,62.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 179,37 poin atau 0,40 persen dan berakhir di 44.502,44.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pasar “wait and see” pertemuan The Fed, IHSG berpotensi variatif