Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan Riyadh bersinergi dengan Kedutaan Besar RI untuk Arab Saudi memfasilitasi penjajakan kerja sama di sektor kelistrikan dengan perusahaan swasta asal Arab Saudi.
Duta Besar Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengatakan pertemuan bisnis ini digelar untuk menangkap peluang penjajakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di sektor kelistrikan Indonesia dengan Arab Saudi.
"Terutama pada bidang investasi (inbound dan outbound), perdagangan peralatan listrik, suplai dan pengerjaan proyek-proyek di sektor kelistrikan kedua negara, serta kerja sama perdagangan jasa tenaga kerja terampil di sektor kelistrikan," ujar Aziz melalui keterangan di Jakarta, Jumat.
Aziz menyampaikan, Indonesia berpeluang menyuplai tenaga profesional di bidang listrik, salah satunya melalui perusahaan Al Ojaimi Industrial Group (OIG) yang membutuhkan transformator, panel listrik, serta instalasi listrik.
"Tentunya ini berpotensi bagi Indonesia dalam menyuplai tenaga profesional di sektor kelistrikan," kata Aziz.
Sementara itu, Atase Perdagangan Riyadh Gunawan menyebut penjajakan bisnis dapat meningkatkan ekspor peralatan listrik Indonesia ke Arab Saudi. Hal ini dapat dapat mendorong potensi transaksi perdagangan peralatan listrik antara kedua negara.
Berdasarkan data Trade Map, Indonesia mengekspor mesin dan peralatan listrik serta turunannya ke seluruh dunia dalam tiga tahun terakhir, yakni pada 2022 sebesar 14,55 miliar dolar AS, pada 2021 sebesar 11,77 miliar dolar AS, dan t2020 sebesar 9,23 miliar dolar AS.
Adapun ekspor Indonesia ke Arab Saudi untuk produk mesin dan peralatan listrik serta turunannya (Kode HS 85) termasuk transformator, breaker, kabel dan aksesori dalam tiga tahun terakhir adalah sebesar 41,23 juta dolar AS pada 2022, selanjutnya 60,55 juta pada 2021, dan sebesar 29,66 juta dolar AS di 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang diolah Kementerian Perdagangan, Arab Saudi merupakan mitra dagang produk peralatan listrik ke-20 bagi Indonesia.
Sementara, nilai impor Arab Saudi untuk produk mesin dan peralatan listrik serta turunannya dalam tiga tahun terakhir dari seluruh dunia sebesar 15,62 miliar dolar AS pada 2022, sebesar 13,88 miliar dolar AS pada 2021, dan senilai 12,72 miliar dolar AS di 2020.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah fasilitasi penjajakan bisnis kelistrikan dengan Arab Saudi