Ambon, 1/9 (Antara Maluku) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, siap mewujudkan Hutumuri bebas malaria pada tahun 2022.
Mewujudkan Hutumuri bebas Malaria diprogramkan "Pameri" Pemberdayaan Masyarakat Menuju Eliminasi Malaria yang dimulai Agustus 2017, kata Kepala Puskesmas Hutumuri, Bony Pattipawaey, di Ambon, Jumat.
Menurut dia, program pameri merupakan yang pertama di Maluku yang dimulai dari negeri Hutumuri, dengan memberdayarakan kader Posyandu, lansia dan dokter kecil di setaip sekolah.
Seluruh stakeholder bersama petugas Puskesmas melakukan berbagai aksi berupa mencari jentik nyamuk, pengambilan sampel darah dan penyuluhan kepada masyarakat.
"Program Pameri kami tidak bekerja sendiri tetapi melibatkan seluruh unsur baik aparatur negeri, orang tua, anak-anak untuk bersama mengantisipasi penularan malaria," ujarnya.
Setiap pekan rutin pihaknya menjadwalkan pemeriksaan jentik nyamuk, penyuluhan dan pemberian kelambu insektisida untuk ibu hamil, lansia dan anak-anak.
Kelambu insektisida antimalaria dibagikan kepada seluruh warga, baik keluarga mampu maupun tidak mampu secara ekonomi, mengingat kelambu tersebut tidak dijual bebas.
Kebijakan itu diharapkan dapat melindungi masyarakat khususnya ibu hamil dan balita dari penularan penyakit malaria.
"Kami rutin mengecek ke masyarakat apakah kelambu yang diberikan petugas digunakan atau hanya disimpan, serta pemeriksaan.Kami berupaya tidak terjadi kasus malaria dengen memeriksaan kasus impor dari Papua maupun wilayah lainnya," kata Boni.
Pameri merupakan kelanjutan program belajar ilmu pemberdayaan lima orang pemuda Maluku di Australia pada April 2017.
Program tersebut juga telah diketahu Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi Maluku dan Kota Ambon, diharapkan tahun 2018 bisa menjadi percontohan bagi Dinkes di kota atau kebupaten lainnya di Maluku.
Ditambahkannya, eliminasi malaria merupakan suatu kegiatan menghentikan penularan malaria dalam satu wilayah geografis tertentu.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Mewujudkan Hutumuri bebas Malaria diprogramkan "Pameri" Pemberdayaan Masyarakat Menuju Eliminasi Malaria yang dimulai Agustus 2017, kata Kepala Puskesmas Hutumuri, Bony Pattipawaey, di Ambon, Jumat.
Menurut dia, program pameri merupakan yang pertama di Maluku yang dimulai dari negeri Hutumuri, dengan memberdayarakan kader Posyandu, lansia dan dokter kecil di setaip sekolah.
Seluruh stakeholder bersama petugas Puskesmas melakukan berbagai aksi berupa mencari jentik nyamuk, pengambilan sampel darah dan penyuluhan kepada masyarakat.
"Program Pameri kami tidak bekerja sendiri tetapi melibatkan seluruh unsur baik aparatur negeri, orang tua, anak-anak untuk bersama mengantisipasi penularan malaria," ujarnya.
Setiap pekan rutin pihaknya menjadwalkan pemeriksaan jentik nyamuk, penyuluhan dan pemberian kelambu insektisida untuk ibu hamil, lansia dan anak-anak.
Kelambu insektisida antimalaria dibagikan kepada seluruh warga, baik keluarga mampu maupun tidak mampu secara ekonomi, mengingat kelambu tersebut tidak dijual bebas.
Kebijakan itu diharapkan dapat melindungi masyarakat khususnya ibu hamil dan balita dari penularan penyakit malaria.
"Kami rutin mengecek ke masyarakat apakah kelambu yang diberikan petugas digunakan atau hanya disimpan, serta pemeriksaan.Kami berupaya tidak terjadi kasus malaria dengen memeriksaan kasus impor dari Papua maupun wilayah lainnya," kata Boni.
Pameri merupakan kelanjutan program belajar ilmu pemberdayaan lima orang pemuda Maluku di Australia pada April 2017.
Program tersebut juga telah diketahu Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi Maluku dan Kota Ambon, diharapkan tahun 2018 bisa menjadi percontohan bagi Dinkes di kota atau kebupaten lainnya di Maluku.
Ditambahkannya, eliminasi malaria merupakan suatu kegiatan menghentikan penularan malaria dalam satu wilayah geografis tertentu.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017