Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Maluku memberikan edukasi dan pendampingan terhadap kaum rentan penyakit AIDS, Tuberkulosis (TB) dan Malaria dengan target penurunan kasus pada tahun 2025.
"Untuk penderita TB terdapat 98 kasus dan jumlah orang terduga TB mencapai 403 kasus. Untuk HIV/AIDS di tahun 2023 terdapat 13 kasus dengan screening 1.526 orang dan di tahun 2024 terdapat sembilan kasus dan screening mencapai 465 orang," kata Asisten Bidang Administrasi Umum Setda MBD, Yafet Lelatobur dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Selasa.
Oleh sebab itu kata dia pihaknya terus menggencarkan penanggulangan penyakit menular itu melalui Dinas Kesehatan dengan bekerja sama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) Wilayah Maluku.
Salah satunya dengan melakukan edukasi dan pendampingan kepada kaum rentan HIV/AIDS seperti pekerja seks komersial. Hal yang sama juga dilakukan pemerintah kepada kaum rentan Tuberkulosis seperti pekerja lapangan.
Untuk malaria sendiri, pemerintah menekan pertumbuhan nyamuk penyebab penyakit malaria.
"Ketiga jenis penyakit menular tersebut masih memiliki angka penderita yang cukup tinggi sehingga perlu ditekan lagi. Targetnya tahun 2025 angka penderita ketiga penyakit tersebut mengalami penurunan," ucapnya.
"Disadari atau tidak pemerintah tidak akan dapat bergerak sendiri untuk melaksanakan penanggulangan AIDS, TB dan Malaria. Perlu adanya kontribusi berbagai pihak agar target pengendalian AIDS, TB dan Malaria dapat tercapai," katanya lagi.
Dalam perencanaan dan penganggaran AIDS, TB dan Malaria itu Pemkab MBD melibatkan unsur kesehatan, pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, kepolisian dan TNI, desa adat, LSM hingga ke pihak swasta yang peduli dengan penanggulangan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.
“Semoga dengan kerja sama lintas sektor ini saya berharap adanya kesepakatan dari lintas program dan lintas sektor yang terkait untuk terlibat dalam upaya pencegahan dan pengendalian AIDS, TB dan Malaria di MBD,” kata dia.