Ambon, 2/9 (Antara Maluku) - Talud penahan jalan di kawasan Mangga Dua, Nusaniwe, Kota Ambon yang ambruk menimpa dua rumah warga, Sabtu, penanganannya masih secara darurat.

Ambruknya talud penahan jalan itu masih ditangani secara darurat karena curah hujan masih cukup tinggi, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Enrico Matitaputty.

Talud penahan jalan ambruk menimpa rumah Ny. Oba Ayal dan Jacky Ayal, Sabtu dini hari, mengakibatkan kerusakan pada bagian dinding rumah dan kamar.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Sabtu malam, kondisi kedua rumah mengalami kerusakan relatif parah. Dalam musibah itu, pemilik rumah terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Saat ini, warga masih terus berusaha untuk membersihkan material bebatuan yang menimpa rumah warga tersebut.

Enrico Matitaputty menegaskan bahwa penanganan bencana belum bisa secara permanen karena masih dalam masa tanggap darurat.

"Jika seluruh tahapan rampung, baru ditindaklanjuti dengan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi," katanya.

Setelah penangangan darurat, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi teknis lainnya untuk melakukan tahapan rehebilitasi.

"Kondisi talud penahan jalan ini cukup tinggi sehingga membutuhkan penanganan serius, apalagi terhubung dengan ruas jalan di Mangga Dua," katanya.

Curah hujan yang tinggi sejak Jumat (1/9) malam di Kota Ambon berdampak pada sebagian kawasan di daerah itu terendam. Misalnya, di kawasan Kadewatan, Waihaong, dan ruas jalan utama di kota.

Sementara itu, longsor terjadi di beberapa kawasan, di antaranya Mangga Dua, Pandan-pandan, dan Batu Meja.

Saat ini Aparat TNI/Polri bersama Tagana Kota Ambon melakukan pembersihan di lokasi bencana longsor, bahkan warga yang terendam banjir juga telah membersihkan rumahnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017