Saumlaki, 19/10 (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Transmigrasi (DKUKMT) menggelar peragaan busana berbahan dasar tenun ikat Tanimbar, di Gedung Kesenian Saumlaki, Rabu malam.

"Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan busana tenun ikat Tanimbar hasil rancangan disainer nasional, meningkatkan nilai tambah tenun ikat Tanimbar, serta meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya para pengrajin tenun," kata Kepala Dinas KUKMT, Ety Werembinan usai acara.

Peragaan busana itu menampilkan peragawati nasional dan 20 pelajar tingkat SMA se-kota Saumlaki, ibu kota Kabupaten MTB, dengan para desainer nasional seperti Cossy Lattu, Wignyo Rahady, Wieke Dwiharti, Reni Angraeni, Dimas Mahendra dan Dhedy Rizaldy.

Hadir dan menyaksikan acara tersebut yakni Direktur HAKI Kementerian Hukum dan Ham RI, para peserta Sail Darwin Saumlaki, Forum Musyawarah Pimpinan Daerah MTB, Pimpinan dan Anggota DPRD MTB, Sekretaris Daerah Ketua TP. PKK MTB, Para Kepala Sekolah, Ketua-Ketua Organisasi Perempuan se-Kabupaten MTB, dan sejumlah tamu undangan.

Bupati MTB, Petrus Fatlolon dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Oleh Sekretaris Daerah, Piterson Rangkoratat menyatakan peragaan busana dengan tema "Pesona Tenun Tanimbar" itu merupakan upaya pengembangan kualitas produk dan keindahan tenun tradisional Tanimbar.

"Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah MTB dalam program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan Tenun Tanimbar sebagai salah satu produk unggulan daerah yang berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya pengrajin tenun yang jumlahnya 1.715 orang dan tersebar di seluruh kecamatan," katanya.

Bupati menyebutkan salah satu kebijakan Pemkab MTB saat ini yang mendukung pemberdayaan pengrajin tenun adalah dengan mewajibkan penggunaan busana tenun kepada seluruh Aparatur Sipil Negara di kabupaten itu.



Pemberdayaan pengrajin tenun yang dilakukan Pemkab diutamakan untuk pengembangan sumber daya pengrajin guna memperoleh hasil produksi kain tenun yang berkualitas sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dan diminati oleh pasar di tingkat nasional maupun manca negara.

Bupati juga memuji hasil karya para pengrajin tenun ikat Tanimbar yang sudah dipromosikan ke tingkat nasional maupun manca negara, bukan hanya dalam bentuk lembaran kain tetapi sudah berbentuk busana dan produk fashion lainnya.

"Upaya pemerintah daerah bekerja sama dengan para desainer nasional untuk mengikuti berbagai ajang fashion show dan pameran guna membuka peluang pasar bagi tenun ikat Tanimbar dan mendorong produktivitas serta kreativitas pengrajin, dan menciptakan iklim usaha yang nyaman bagi pelaku usaha terutama bagi pengrajin tenun." katanya.

Bupati juga menyatakan Pemkab MTB telah mendaftarkan tenun ikat Tanimbar di Kementerian Hukum dan Ham RI guna mendapatkan sertifikat HAKI kategori Indikasi Geografis, sebagai upaya untuk melindungi, melestarikan dan mengembangkan para pengrajin tenun ikat Tanimbar.

"Ke depan, Pemkab MTB akan terus berupaya untuk membuka pasar bagi produk kerajinan masyarakat dan dapat mendorong peningkatan produksi serta membantu para pengrajin agar lebih giat berproduksi," katanya.

Ia berharap kegiatan peragaan busana itu dapat memberikan nuansa baru bagi dunia fashion di tanah air, agar tenun Tanimbar lebih dicintai dan digunakan oleh semua kalangan untuk mendukung program pariwisata sehingga Kabupaten MTB lebih dikenal dan dapat menjadi kawasan wisata baru.

"Harapan kami juga agar kain tenun ikat Tanimbar ini bukan hanya diproduksi dalam bentuk busana tetapi dapat menjadi produk interior serta aksesoris lainnya yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi, sehingga pendapatan pengrajin lebih signifikan," kata bupati.

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017