Ambon, 20/10 (Antara Maluku) - Pusat Penelitian Laut Dalam - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPLD-LIPI) akan ikut serta dalam pertemuan ilmiah internasional "Cooperative Study of Kurashio", di Beijing, Tiongkok, pada 13 November mendatang.

"Kami mewakili Indonesia. Hasil-hasil penelitian kami yang ada di perbatasan negara ini akan dilaporkan kepada mereka, begitupun sebaliknya," kata Kepala PPLD-LIPI Augy Syahailatua, di Ambon, Kamis (19/10).

Kurashio adalah arus laut hangat di Samudera Pasifik yang mengalir dari kepulauan sebelah utara Filipina menuju sebelah tenggara perairan Jepang, kemudian menuju ke pantai barat Amerika Utara.

Penelitian terkait arus kurashio atau Cooperative Study of Kurashio yang digagas oleh Jepang telah dilakukan sejak tahun 1970an, tapi terhenti pada 1980 dan baru akan dimulai kembali.

Dalam pertemuan yang juga akan dihadiri oleh Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan Filipina itu, PPLD-LIPI mengirimkan dua orang untuk turut serta berpartisipasi, yakni Augy Syahailatua dan Hanung Agus Mulyadi.

Kendati masih sebatas pertemuan, Augy berharap dengan keikutsertaan lembaganya dapat membuka kesempatan untuk turut terlibat dalam program konsorsium penelitian yang berkaitan dengan arus laut Pasifik, khususnya riset terkait pergerakan ikan tuna.

"Ini baru untuk pertemuan namun kami berharap dengan partisipasi ini kami juga dilibatkan dalam penelitian dalam aspek arus kurashio, jadi kita tidak hanya bergerak di perairan regional," ujarnya.

Dikatakannya lagi, perairan kawasan timur Indonesia merupakan sumber daya dan potensi ikan tuna, melalui konsorsium Cooperative Study of Kurashio, pihaknya ingin memastikan hipotesa dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama ini.

"Kami ingin bergabung dengan konsorsium ini agar memperjelas apakah benar bahwa ikan tuna bergerak seusai dengan yang kami hipotesakan, bergerak sesuai dengan arus," ucapnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017