Ambon, 7/11 (Antara Maluku) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku, Antonius Sihaloho menyatakan, kebijakan pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur berjalan lancar dan membawa dampak sangat positif bagi masyarakat di daerah itu.
"Dalam tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah terjadi percepatan pembangunan infrastruktur di Maluku pada bidang perhubungan darah, laut maupun udara, dan daerah di kawasan perbatasan," katanya di Ambon, Selasa.
Pembangunan perhubungan darat diimplementasikan melalui Trans Maluku, di antaranya pembangunan jalan dari Teluk Bara ke Namlea di Kabupaten Buru, kemudian di Kabupaten Seram Bagian Barat yakni jalan dari Wae Sala, Pelita Jaya ke Piru dan Wae Sala ke Pelita Jaya yang sedang dalam perbaikan, dan jalan dari Piru ke Tehoru yang sudah bagus.
"Jalan di Werinama yang merupakan jalan nasional juga sedang dalam perbaikan. Selain itu, jalan dari Werinama ke Air Nanang yang merupakan jalan Provinsi yang secara bertahap terus dibangun," katanya.
Ia mengungkapkan pula, di Maluku Tenggara Barat (MTB), jalan dari Saumlaki ke Yamdena yang semula tertutup kini sudah tembus, sementara di Maluku Barat Daya (MBD) sudah ada jalan dari Tepa ke Letfurng, Kisar dan langsung ke Iliwaki.
"Untuk jalan nasional di Maluku, perkembangannya sangat pesat," kata Antonius.
Ia juga menyatakan pembangunan bandar udara di daerah tingkat II pun berjalan di Provinsi Maluku berjalan lancar.
Ia menyebut bandara di Maluku Tenggara, Namniwel, dan Tiakur yang sudah dikembangkan, sementara bandara Tepa-Manggerong di MBD sudah masuk tahap perencanaan.
"Pembangunan dan pengembangan bandara-bandara itu bertujuan membuka akses jalur udara dari Kota Ambon ke kabupaten-kabupaten tersebut, selain jalur laut," katanya.
Capaian yang juga perlu dicatat adalah program tol laut yang bertujuan membantu masyarakat di kawasan selatan, terutama dalam menjaga ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Menurut Antonius, Tol Laut sangat membantu menurunkan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di daerah terpencil.
Memang belum semua ada penyamaan harga, tetapi setidaknya cukup membantu penyediaan kebutuhan pokok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Dalam tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah terjadi percepatan pembangunan infrastruktur di Maluku pada bidang perhubungan darah, laut maupun udara, dan daerah di kawasan perbatasan," katanya di Ambon, Selasa.
Pembangunan perhubungan darat diimplementasikan melalui Trans Maluku, di antaranya pembangunan jalan dari Teluk Bara ke Namlea di Kabupaten Buru, kemudian di Kabupaten Seram Bagian Barat yakni jalan dari Wae Sala, Pelita Jaya ke Piru dan Wae Sala ke Pelita Jaya yang sedang dalam perbaikan, dan jalan dari Piru ke Tehoru yang sudah bagus.
"Jalan di Werinama yang merupakan jalan nasional juga sedang dalam perbaikan. Selain itu, jalan dari Werinama ke Air Nanang yang merupakan jalan Provinsi yang secara bertahap terus dibangun," katanya.
Ia mengungkapkan pula, di Maluku Tenggara Barat (MTB), jalan dari Saumlaki ke Yamdena yang semula tertutup kini sudah tembus, sementara di Maluku Barat Daya (MBD) sudah ada jalan dari Tepa ke Letfurng, Kisar dan langsung ke Iliwaki.
"Untuk jalan nasional di Maluku, perkembangannya sangat pesat," kata Antonius.
Ia juga menyatakan pembangunan bandar udara di daerah tingkat II pun berjalan di Provinsi Maluku berjalan lancar.
Ia menyebut bandara di Maluku Tenggara, Namniwel, dan Tiakur yang sudah dikembangkan, sementara bandara Tepa-Manggerong di MBD sudah masuk tahap perencanaan.
"Pembangunan dan pengembangan bandara-bandara itu bertujuan membuka akses jalur udara dari Kota Ambon ke kabupaten-kabupaten tersebut, selain jalur laut," katanya.
Capaian yang juga perlu dicatat adalah program tol laut yang bertujuan membantu masyarakat di kawasan selatan, terutama dalam menjaga ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Menurut Antonius, Tol Laut sangat membantu menurunkan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat di daerah terpencil.
Memang belum semua ada penyamaan harga, tetapi setidaknya cukup membantu penyediaan kebutuhan pokok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017