Ternate, 20/11 (Antara Maluku) - Tokoh masyarakat Ternate meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), untuk menyiagakan alat berat di pinggir kali, terutama kali yang menjadi jalur aliran lahar dingin Gunung Gamalama.

"Alat berat itu digunakan untuk mengangkat material lahar dingin di dalam kali setiap selesai hujan, sehingga kedalaman kali bisa dipertahankan dan dapat mencegah meluapnya air kali ke permukiman warga," kata salah seorang tokoh masyarakat di Ternate Abdul Haris di Ternate, Senin.

Kali yang menjadi jalur aliran lahar dingin Gunung Gamalama di Ternate di antaranya Kali Tugu Rara di Kelurahan Tubo, Kali Loto di Kelurahan Loto dan Kali Togafo di Kelurahan Togafo.

Menurut dia, selama ini kali alur aliran lahar dingin tersebut sering meluap dan menggenangi rumah warga di sekitarnya saat hujan deras, karena material lahar dingin di dalam kali tidak segera diangkat usai hujan deras sebelumnya.

Hal lain yang juga harus diupayakan BPBD dan instansi terkait lainnya di Ternate adalah pembenahan saluran drainase di dalam kota, karena selama ini setiap hujan deras selalu mengakibatkan genangan air di wilayah sekitarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Ternate Hasyim Yusup mengatakan permintaan untuk menyiagakan alat berat di pinggir kali tersebut, sudah menjadi program BPBD sejak dulu setiap menghadapi musim hujan, seperti yang sedang berlangsung saat ini.

Tetapi untuk merealisasikannya terbentur dengan terbatasnya alat berat yang dimiliki Pemkot Ternate, yakni hanya ada dua unit, sementara meminjam dari instansi lain diluar Pemkot Ternate agak sulit.

"Pemkot pada tahun anggaran 2018 berencana membeli dua unit alat berat masing-masing satu berukuran besar dan satu berukuran kecil, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengeruk material lahar dingin di dalam kali saat musim hujan," katanya menambahkan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017