Saumlaki, 22/11 (Antara Maluku) - Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Thomas Tomalatu Wakanno menyatakan pembentukan Panitia Pengawas Tingkat Kecamatan (Panwascam) di daerah itu belum rampung, akibat masih terdapat kekosongan dua orang anggota Panwascam di Kecamatan Molu Maru.
"Seleksi Panwascam tahap pertama dilaksanakan Oktober lalu. Untuk Kecamatan Molu Maru hanya satu yang lolos padahal mestinya tiga orang, karena itu kami buka kembali pendaftaran untuk mencari dua orang lagi," katanya di Saumlaki, Rabu.
Pendaftaran itu dibuka tanggal 23 hingga 30 November 2017.
Thomas menjelaskan seleksi Panwascam untuk kecamatan Molu Maru pada bulan lalu sedianya diikuti dua orang peserta, namun saat pelaksanaan tes tertulis hanya dihadiri satu orang.
"Intinya, Panwascam Molu Maru boleh terbentuk walaupun baru satu orang dilantik, namun masih perlu ditata kembali untuk mengisi kekosongan dua kursi tersisa," katanya.
Menurut Thomas, pihaknya akan secepatnya mengumumkan hasil seleksi administrasi, kemudian dilanjutkan dengan wawancara sampai penetapan calon terpilih dan pelantikan.
Dia juga menyatakan, secara kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memenuhi syarat sebagai anggota Panwascam terbilang minim, karena sebagian terserap ke prioritas lapangan pekerjaan formal lain seperti Pegawai Neari Sipil (PNS) dan Pegawai Swata, serta ada sebagian masyarakat yang memilih terlibat sebagai politisi.
Selain itu, persyaratannya cukup sulit karena dibutuhkan sejumlah surat keterangan yang harus diurus di Ambon.
Kondisi serupa dialami Komisi Pemilihan Umum setempat, yang akhirnya melakukan perpanjangan pendaftaran untuk mendapatkan Panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Jika hasil seleksi tahap kedua diumumkan dan ternyata tidak ada calon yang lolos, maka mekanisme pelaksanaan pengawasan di kecamatan itu akan diambil alih oleh pengawas di tingkat atas yakni Panwaslu Kabupaten.
"Artinya, jika itu terjadi maka kami akan menugaskan staf untuk bertugas di sana membantu satu anggota Panwascam Molu Maru," kata Thomas.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Seleksi Panwascam tahap pertama dilaksanakan Oktober lalu. Untuk Kecamatan Molu Maru hanya satu yang lolos padahal mestinya tiga orang, karena itu kami buka kembali pendaftaran untuk mencari dua orang lagi," katanya di Saumlaki, Rabu.
Pendaftaran itu dibuka tanggal 23 hingga 30 November 2017.
Thomas menjelaskan seleksi Panwascam untuk kecamatan Molu Maru pada bulan lalu sedianya diikuti dua orang peserta, namun saat pelaksanaan tes tertulis hanya dihadiri satu orang.
"Intinya, Panwascam Molu Maru boleh terbentuk walaupun baru satu orang dilantik, namun masih perlu ditata kembali untuk mengisi kekosongan dua kursi tersisa," katanya.
Menurut Thomas, pihaknya akan secepatnya mengumumkan hasil seleksi administrasi, kemudian dilanjutkan dengan wawancara sampai penetapan calon terpilih dan pelantikan.
Dia juga menyatakan, secara kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memenuhi syarat sebagai anggota Panwascam terbilang minim, karena sebagian terserap ke prioritas lapangan pekerjaan formal lain seperti Pegawai Neari Sipil (PNS) dan Pegawai Swata, serta ada sebagian masyarakat yang memilih terlibat sebagai politisi.
Selain itu, persyaratannya cukup sulit karena dibutuhkan sejumlah surat keterangan yang harus diurus di Ambon.
Kondisi serupa dialami Komisi Pemilihan Umum setempat, yang akhirnya melakukan perpanjangan pendaftaran untuk mendapatkan Panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Jika hasil seleksi tahap kedua diumumkan dan ternyata tidak ada calon yang lolos, maka mekanisme pelaksanaan pengawasan di kecamatan itu akan diambil alih oleh pengawas di tingkat atas yakni Panwaslu Kabupaten.
"Artinya, jika itu terjadi maka kami akan menugaskan staf untuk bertugas di sana membantu satu anggota Panwascam Molu Maru," kata Thomas.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017