Ambon, 29/11 (Antara Maluku) - Sedikitnya 300 anakan pohon ditanam di areal kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, di kawasan Air Kuning, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, memeriahkan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) tahun 2017 tingkat provinsi Maluku.

Aksi penanaman ratusan anakan pohon jenis buah-buahan, tanaman unggulan lokal dan jenis kayu-kayuan tersebut dipimpin langsung Gubernur Maluku, Said Assagaff bersama ratusan mahasiswa perguruan tinggi tersebut, Selasa.

Gubernur Said dalam kesempatan itu mengapresiasi imbauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) kepada setiap warga negara untuk menanam 25 batang pohon selama hidupnya.

"Ini ajakan yang sangat memotivasi sekaligus mengingatkan seluruh masyarakat terutama generasi muda bahwa menanam pohon dan menjaga kawasan hutan sebagai kawasan penyangga ketersediaan sumber air, sehingga anak cucu dan generasi berikutnya dapat memmanfaatkan sumber daya air di masa mendatang," katanya.

Gubernur mencontohkan Pulau Ambon yang pada 30 tahun lalu sumber airnya sangat melimpah dengan debit cukup besar, tetapi saat ini semakin berkurang, disebabkan maraknya aktivitas penebangan untuk alih fungsi lahan hutan menjadi kawasan pemukiman baru.

"Saat ini ketersediaan air bersih sangat berkurang, karena debit air dari sumber air semakin berkurang, dikarenakan hutan disekitarnya ditebang dan beralih fungsi menjadi pemukiman. Karena itu saat ini semua orang memiliki tangung jawab yang sama untuk mengembalikan kawasan konservasi air dengan melakukan penanaman pohon," katanya.

Dia mengajak seluruh warga di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya untuk menghentikan aktivitas penebangan hutan serta melakukan aksi reboisasi kawasan-kawasan hutan yang telah gundul, dengan mengikuti anjuran Kementerian LHK agar setiap orang dapat menanam 25 pohon selama hidupnya.

Gubernur bahkan mengimbau para Bupati dan Wali kota di Maluku serta instansi teknis terkait untuk membatasi pemberian perijinan untuk pembukaan lahan baru dengan cara menggusur hutan, serta berupaya menjaga kawasan konservasi sumber daya air.

"Saya minta Bupati dan Wali Kota tidak lagi memberikan ijin bagi pihak-pihak yang menebang kawasan hutan untuk pembukaan lahan baru baik untuk pemukiman maupun kegiatan lain. Mulai saat ini harus diperhatikan alih fungsi lahan terutama daerah sumber air, sehingga ketersediaan air sebagai sumber kehidupan makhluk hidup dapat terpelihara," tandasnya.

Ditambahkannya, alih fungsi lahan secara berlebihan berdampak terhadap kemampuan daya dukung lahan dan menyebabkan erosi, banjir dan tanah longsor, di samping kemampuan penyerapan air tanah menjadi berkurang karena daerah penyangga air hilang.

Gubernur menambahkan, kawasan kampus IAIN telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan penyangga sumber daya air, sehingga banyak kegiatan penanaman dalam beberapa tahun dipusatkan di kawasan tersebut.

Penanaman 300 anakan pohon jenis kayu-kayuan, buah-buahan dan tanaman endemik lokal tersebut, merupakan bagian dari aksi penanaman 3.000 anakan pohon yang diprogramkan dinas Kehutanan Provinsi Maluku dalam rangka memeriahkan HMPI dan BMN tahun 2017 di provinsi Maluku.

300 pohon yang ditanam terdiri dari jenis buah-buahan 45 anakan, anakan unggulan lokal 55, sedangkan 200 anakan lainnya merupakan jenis kayu-kayuan, diantaranya durian, damar, jati, mahoni serta buah-buahan lokal.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017