Saumlaki, 4/12 (Antara Maluku) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku bekerja sama dengan Inpex Masela menggelar pelatihan tenun ikat Tanimbar di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Senin.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Bambang Pramasudi saat memberikan sambutan pada acara peresmian program pengembangan kain tenun ikat Tanimbar mengatakan tenun ikat Tanimbal memang sudah terkenal, tetapi tantangan untuk pengembangannya masih tetap terbuka.

"Memang kain tenun ikat Tanimbar ini sudah cukup dikenal, tetapi kalau kita lihat masih ada beberapa tantangan dalam pengembangannya terutama bahan berupa benang maupun alat penenun," ujarnya.

Selain itu, lanjut Bambang, kain tenun masih tebal sehingga kurang nyaman dipakai, warna dan motif masih terbatas, dan apabila membeli ukurannya harus dua hingga tiga potong.

"Tantangan-tantangan seperti itu yang harus diperhatikan dengan baik," katanya.

Karena itu, lanjut Bambang, mulai tahun ini BI Maluku bersinergi dengan Inpex Masela meresmian program pelatihan sekaligus memberikan bantuan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Bambang mengatakan, sebetulnya beberapa tahun terakhir ini BI Maluku sudah punya binaan kelompok pengrajin kain tenun ikat Tanimbar, tetapi terkendala pada bahan dan pemasaran yang belum terlalu mengembirakan.

Bupati Maluku Tenggara Barat Petrus Fatlolon dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III EL Sileti mengatakan upaya memperkenalkan dan mengembangkan kualitas kain tenun ikat Tanimbar sudah diupayakan lewat berbagai kegiatan yang berlangsung di dalam maupun di luar negeri. Selain itu juga melakukan kerja sama dengan para desainer nasional.

"Kegiatan ini sekaligus membuka peluang pasar dan mendorong produktivitas pengrajin serta menciptakan iklim usaha yang nyaman bagi para pengusaha," ujarnya.

Salah satu kebijakan pemda setempat yang mendukung pemberdayaan kain tenun ikat adalah dengan mewajibkan seluruh aparatus sipil negara (ASN) untuk memakainya.

Jumlah pengrajin kain tenun ikat Tanimbar di Maluku Tenggara Barat saat ini 1.715 orang yang tersebar di 10 kecamatan.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017