Ambon, 30/12 (Antaranews Maluku) - Lahan seluas empat hektare milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Ambon akan dijadikan sebagai kawasan hutan kota pada 2018.

Lokasi tanah LIPI yang akan dijadikan sebagai lahan terbuka hijau tersebut berada di tepi sungai guruguru, tak jauh dari fasilitas bangunan dan infrastruktur Pusat Penelitian Laut Dalam (PPLD) LIPI.

Kepala PPLD-LIPI Augy Syahailatua di Ambon, Sabtu, mengatakan lokasi lahan yang akan dijadikan sebagai hutan kota memiliki kemiringan lebih dari 40 derajat, tidak cocok untuk dijadikan sebagai lokasi untuk mendirikan bangunan.

Menjadikannya sebagai lahan terbuka hijau dinilai lebih efektif karena akan memperluas daerah resapan air di Kota Ambon, sekaligus juga melindungi sisa tanah LIPI dari longsor ketika curah hujan tinggi.

"Ada delapan hektare tanah LIPI yang kosong, kami melihat ada peluang untuk separuhnya dijadikan sebagai lahan terbuka hijau," katanya.

Proyek pembangunan hutan kota, kata Augy, direncanakan dimulai pada 2018, melibatkan Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI dan bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

Kendati tanahnya milik LIPI, pengelolaan hutan kota akan diserahkan kepada pemerintah setempat untuk kepentingan publik.

"Lahannya punya kami, tapi pemanfaatannya bisa untuk umum karena itu dikelola oleh Pemkot. Di situ nantinya bisa digelar berbagai kegiatan seperti `outing` dan sebagainya," ucapnya.

Terkait pembangunan hutan hutan kota, ada banyak usulan tumbuhan dan pohon buah apa saja yang harus ditanam di kawasan hutan kota, seperti lobi-lobi (Flacourtia inermis), kecapi (Sandoricum koetjape), namnam (Cynometra cauliflora), enau (Arenga pinnata), kayu manis (Cinnamomum verum) dan lainnya.

LIPI, menurut Augy, lebih mengutamakan pohon dan buah-buah endemik Maluku, minimal satu sampel untuk tiap jenis. Hal ini juga dimaksudkan untuk menjaga melestarikan tumbuhan asli daerah.

"Tumbuhan jenis apa saja boleh, sudah ada banyak usulan yang masuk, tapi kalau dari kami sendiri yang paling utama adalah tanaman lokal, misalnya tiap kabupaten ada satu pohon atau buahnya yang ditanam di hutan kota," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017