Ternate, 25/1 (Antaranews Maluku) - Para pengusaha pengumpul hasil bumi di Ternate, Maluku Utara (Malut) yang pekan lalu membeli fuli pala seharga Rp125.000/Kg, pada pekan ini menaikkannya menjadi Rp130.000/Kg.
"Kami mau membeli fuli pala seharga Rp130.000/Kg dengan syarat jumlahnya mencapai di atas 25 Kg," kata Jhony, seorang pengusaha pengumpul di Ternate, Kamis.
Tetapi kalau petani menjual kurang dari 25 Kg, harganya Rp125.000/Kg, sedangkan untuk harga biji pala kualitas super tetap bertahan di angka Rp60.000/Kg.
Demikian pula untuk harga biji pala dengan kualitas standar dan biji pala hancur, menurut Jhoni, tetap sama dengan harga pekan lalu, yakni masing-masing Rp57.000/Kg dan Rp22.000/Kg.
Biji pala kualitas super, yang di Ternate dikenal dengan nama pala botak dengan ciri biji besar bulat dan tidak mengkerut, sangat diminati para pembeli di Pulau Jawa dan pasar ekspor.
Namun, pala dengan kualitas seperti ini tidak terlalu banyak dihasilkan petani di daerah ini.
Jhoni menyebutkan khusus untuk harga cengkih pada pekan lalu Rp93.000/Kg, pada pekan ini turun menjadi Rp92.000/Kg, karena dipengaruhi turunnya harga pembelian di daerah tujuan antarpulau, khususnya di Surabaya.
Sedangkan untuk harga kopra tetap bertahan diangka Rp9.500/Kg dengan kadar sesuai standar, sedangkan kopra dengan kadar air di atas standar harganya Rp8.500/Kg.
Untuk harga kakao juga bertahan diangka Rp20.000/Kg dan harga ini sudah bertahan sejak beberapa bulan terakhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Kami mau membeli fuli pala seharga Rp130.000/Kg dengan syarat jumlahnya mencapai di atas 25 Kg," kata Jhony, seorang pengusaha pengumpul di Ternate, Kamis.
Tetapi kalau petani menjual kurang dari 25 Kg, harganya Rp125.000/Kg, sedangkan untuk harga biji pala kualitas super tetap bertahan di angka Rp60.000/Kg.
Demikian pula untuk harga biji pala dengan kualitas standar dan biji pala hancur, menurut Jhoni, tetap sama dengan harga pekan lalu, yakni masing-masing Rp57.000/Kg dan Rp22.000/Kg.
Biji pala kualitas super, yang di Ternate dikenal dengan nama pala botak dengan ciri biji besar bulat dan tidak mengkerut, sangat diminati para pembeli di Pulau Jawa dan pasar ekspor.
Namun, pala dengan kualitas seperti ini tidak terlalu banyak dihasilkan petani di daerah ini.
Jhoni menyebutkan khusus untuk harga cengkih pada pekan lalu Rp93.000/Kg, pada pekan ini turun menjadi Rp92.000/Kg, karena dipengaruhi turunnya harga pembelian di daerah tujuan antarpulau, khususnya di Surabaya.
Sedangkan untuk harga kopra tetap bertahan diangka Rp9.500/Kg dengan kadar sesuai standar, sedangkan kopra dengan kadar air di atas standar harganya Rp8.500/Kg.
Untuk harga kakao juga bertahan diangka Rp20.000/Kg dan harga ini sudah bertahan sejak beberapa bulan terakhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018