Ambon (ANTARA) - Harga komoditas rempah hasil perkebunan di Provinsi Maluku berupa cengkih, pala, fuli, coklat, dan kopra di Kota Ambon hingga memasuki pekan kedua bulan Juni 2021 terpantau relatif stabil.
Pantauan ANTARA di toko pengumpul hasil perkebunan terbesar di Jalan Setia Budi, Kota Ambon, Kamis, harga rempah tetap stabil selama satu bulan terakhir. Seorang pedagang pengumpul hasil perkebunan, Evi (48), menyatakan rata-rata harga rempah belum ada perubahan harga, meski hanya sedikit kenaikan pada komoditas coklat.
Untuk harga cengkih masih tetap bertahan Rp105.000 per kilogram (Kg). Kemudian biji pala bundar harganya bervariasi mulai dari Rp85.000 hingga Rp95.000/Kg. Fuli atau kulit pembungkus biji pala juga bertahan di harga Rp248.000/Kg, kopra Rp11.200/Kg, sedangkan harga coklat sedikit bergerak naik dari Rp27.000 menjadi Rp28.000/Kg.
"Kami selalu memantau perkembangan harga di Surabaya sebagai pasar utama, sebab hasil pembelian yang dilakukan di Ambon atau Maluku pada umumnya dijual lagi ke Surabaya. Jadi kami selalu mengikuti perkembangan harga yang terjadi disana," ujarnya.
Baca juga: Harga cengkih dan pala di Ambon melonjak
Mayoritas petani di Maluku menjual rempah ke pengumpul di Kota Ambon, yang kemudian dijual curah ke Kota Surabaya menggunakan kontainer. Seorang istri petani pala bernama Usi, yang ditemui seusai menjual hasil panen mengaku sangat bersyukur sebab harga biji pala maupun fuli hingga kini masih terus bertahan tinggi.
Ia mengatakan baru saja menjual 10 kilogram cengkih dan tiga kilogram fuli dengan harga cukup bagus.
"Terima kasih banyak, sebab harga biji pala masih bertahan. Lumayan, sebab harga biji pala ini selalu saja fluktuasi, dan pembeli selalu memilih-milih kondisi biji pala. Kalau yang sedikit keriput maka harganya hanya Rp85.000/Kg, kalau baik Rp95.000/Kg. Kemudian fuli hingga kini masih terus bertahan diatas angka Rp200.000 hingga kini, dan belum pernah turun dari Rp248.000/Kg," ujarnya.
"Kami sangat senang dan berharap kalau boleh harga hasil perkebunan ini masih terus bertahan," lanjut Usi.
Komoditi rempah merupakan salah satu andalan di Provinsi Maluku di sektor nonmigas, selain hasil perikanan. Rempah yang paling terkenal dari Maluku adalah pala, yang terutama di Banda sehingga sangat dikenal dengan sebutan Pala Banda.
Baca juga: Provinsi Maluku ekspor 28 ton biji pala ke China
Baca juga: Harga berbagai jenis hasil perkebunan Maluku di Ambon naik
Harga komoditas rempah di Maluku stabil, begini penjelasannya
Kamis, 8 Juli 2021 9:14 WIB