Tual, 9/2 (Antaranews Maluku) - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Tual, Monny Helwend menyatakan, sejak 2017 hingga Feberuari 2018 tercatat tujuh kasus gizi buruk di daerah tersebut.

"Seluruhnya ada tujuh kasus. Dua di Puskesmas Tual, satu di Puskesmas Ohoitahit, satu di Puskesmas Taar, dua di Puskesmas Ngadi, dan satu di Puskesmas Fiditan," katanya, dikonfirmasi, Jumat.

Menurut dia, penyebab gizi buruk di Tual secara umum disebabkan penyakit bawaan, persoalan sosial ekonomi, dan kurangnya perhatian orang tua.

"Pemahaman masyarakat, khususnya para orang tua, terhadap gizi buruk masih sangat rendah," kata Monny.

Ia mengatakan, kebanyakan kasus diketahui setelah penderita sakit dan dibawa ke Puskesmas serta didiagnosa mengalami gizi buruk.

Pemerintah, kata Mony, ingin masyarakat setiap bulan memeriksakan kesehatan balita atau anak setiap bulan di Puskesmas, sehingga potensi gizi buruk dapat diketahui dan segera dilakukan upaya pencegahan.

"Kami terus melakukan pencegahan terhadap gizi buruk melalui Puskesmas di seluruh wilayah Kota Tual, dengan terus memberikan sosialisasi serta penyuluhan perorangan bagi masyarakat," katanya.

Petugas Puskesmas juga diharapkan lebih banyak memberikan pengetahuan terkait gizi buruk supaya dapat dipahami betul oleh masyarakat, sementara penyuluhan perorangan penting dan dilakukan apabila kondisi balita atau anak yang mengalami penurunan berat badan.


Laporan rutin

Monny lebih jauh mengatakan, demi mencegah terjadinya busung lapar atau gizi buruk, Dinkes Kota Tual setiap minggu meminta laporan tertulis dalam bentuk W1 dari Puskesmas yang sudah sepengetahuan pemerintah desa.

Dari Laporan W1 itu, apabila ada persoalan gizi buruk maka Dinkes Tual dapat berkoordinasi dengan intstansi teknis lainnya seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Sosial agar segera mengambil tindakan.

"Untuk tahun ini, kami harapkan tidak ada lagi persoalan gizi buruk di Kota Tual. Salah satu program yang juga sudah kita sudah laksanakan adalah Gerakan Nasional Indonesia Sehat," kata Monny.

"Gerakan nasional itu meliputi kegiatan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, serta kegiatan fisik seperti olah raga yang melibatkan masyarakat di Kota Tual, dan itu sudah kita lakukan," katanya menambahkan.

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018