Ambon (ANTARA) - Anggota DPRD Maluku asal daerah pemilihan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Fauzan Alkatiri menyatakan, masih terdapat banyak kasus gizi buruk dan kekerdilan di wilayah tersebut, namun kurang terekspos akibat terbatasnya akses informasi.
"Angka kekerdilan di Kabupaten SBT masih tergolong tinggi karena masih banyak ditemukan juga warga penderita gizi buruk, bahkan ada yang meninggal dunia," kata Fauzan di Ambon, Rabu.
Menurut dia, kekerdilan merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu relatif lama sehingga berdampak terhadap pertumbuhan anak.
Persoalan terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, dan yang namanya kekerdilan justru terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat seorang anak berusia dua tahun.
Fauzan mengaku prihatin dengan persoalan yang menimpa anak-anak di Kabupaten SBT itu.
"Berbagai langkah antisipasi juga sudah dilakukan, dan kami telah menyampaikan laporan ini kepada Dinas Kesehatan Provinsi Maluku agar bisa melakukan intervensi " katanya.
Bila kondisi seperti ini dibiarkan terus-menerus, maka nama provinsi secara umum dan khususnya di Kabupaten SBT bakal tercoreng.
"Karena kami yakin masih ada banyak kasus serupa di Kabupaten SBT namun tidak terekspos karena akses informasi yang terbatas," ujar politisi PKS ini.
Ia berharap ada perhatian serius pemerintah maupun Duta Stunting Maluku, Widya Mura Ismail untuk memberikan solusi yang tepat.
Legislator: Banyak kasus gizi buruk dan kekerdilan kurang terekspos
Rabu, 5 Februari 2020 19:14 WIB