Ambon, 16/3 (Antaranews Maluku) - Pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku, Said Assagaff - Anderias Rentanubun dengan jargon "SANTUN" memanfaatkan masa kampanye untuk sosialisasi tentang dokumen ekspor ikan yang saat ini sudah bisa dibuat di Kota Ambon.

Juru Bicara pasangan "SANTUN", Hairuddin Tuaritta, di Ambon, Jumat, mengatakan, saat kampanye di daerah pemilihan (Dapil) VI maupun VI, sosialisasi diintensifkan agar masyarakat mengetahui kebijakan pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku yang bertujuan menyejahterakan warganya.

"Calon Gubernur Said khan petahana yang masa cutinya berakhir pada 23 Juni 2018 dan tugasnya sebenarnya hingga 10 Maret 2019, sehingga perlu memberikan sosialisasi kepada masyarakat, terutama para nelayan agar memanfaatkan peluang usaha dengan jaminan pasar ekspor," ujarnya.

Hairuddin memandang perlu pasangan "SANTUN" memanfaatkan masa kampanye untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat yang tidak semata hanya politik, tetapi sektor lainnya sehingga mengetahui peluang usaha strategis guna mengelola potensi sumber daya hayati laut, terutama ikan pangsa pasar ekspor.

Masyarakat di Dapil VI meliputi kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan kabupaten Kepulauan Aru maupun Dapil VI yakni kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD) harus tahu bahwa pelabuhan Tual telah ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpul ikan dari lima daerah itu.

Ikan-ikan itu selanjutnya diangkut dengan kapal berdasarkan kerja sama Pemprov Maluku dan Persero Perikanan Industri (Perinus) dan PT Pelindo IV yang penandatangannya siap dilakukan.

Kapal pengumpul mengangkut ikan dari Tual ke Ambon sebagai pelabuhan ekspor dengan dokumen siap diterbitkan menindaklanjuti deklarasi bersama membangkitkan ekspor pada 12 Februari 2018.

Deklarasi bersama membangkitkan ekspor menuju Maluku jaya itu ditandatangani Gubernur Maluku, Said Assagaff, General Manager Angkasa Pura I kantor cabang bandara Pattimura, Amiruddin Florensius, General Manager Pelindo IV Cabang Ambon, Adi Novi Wahyudi, Danlanud Pattimura, Kolonel Pnb Antariksa Anondo, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Maluku, Hamzah, Kakanwil Bea dan Cukai Maluku, Finari Manan, dan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon, Jumrin.

Selain itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon, A.A.C. Syahid, Kadis Perhubungan Maluku, Frans Papilaya, Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselano serta Kadis Kelautan dan Perikanan Maluku, Romelus Far - Far.

Deklarasi bersama itu menjamin kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan, pengurusan dokumen serta perijinan, melayani ekspor 24 jam sehari dan tujuh hari sepekan, menyelenggarakan proses bisnis yang bersih dan bebas dari pungutan liar (Pungli) serta mendorong kesinambungan kinerja ekspor dengan memberikan prioritas pelayanan maupun fasilitas.

"Kami menyakinkan masyarakat bahwa sudah `berbuat` dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan buka sebaliknya baru menawarkan bila nantinya terpilih menjadi Gubenrur dan Wagub Maluku," tandas Hairuddin.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, menyatakan telah melakukan pertemuan dengan Dirut Persero Perinus, Dendi dan Dirut PT.Pelindo IV, Doso Agung, di Ambon pada 28 Februari 2018 dengan menyepakati untuk menandatangani MoU dalam waktu dekat.

"Pertemuan melibatkan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis agar mempersiapkan berbagai hal terkait dengan MoU, selanjutnya kelancaran aktivitas ekspor dengan Tual sebagai pelabuhan pengumpul," ujarnya.

Ikan hasil produksi para nelayan di Kota Tual maupun kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, MTB dan MBD dikumpulkan, selanjunya diangkut kapal ke Ambon untuk penerbitan dokumen sebelum diekspor.

"Persero Perinus siap mengekspor ikan 40 kontainer/pekan yang didukung PT.Pelindo IV dengan fasilitas seperti pelabuhan, kapal, cold stroge dan lainnya," tegas Zeth.

Catatan Antara, PT. Harta Sumudera melakukan ekspor perdana ke Sidney, Australia pada 16 Januari 2018 dan Singapura 1 Februari 2018 oleh PT Harta Samudera memanfaatkan jasa maspakai penerbangan Garuda Indoensia.

Ekspor ikan tuna segar sirip kuning (yellowfin) ke Sydney lebih dari sepuluh kilogram, sedangkan ke Singapura 54 Kg.

Sedangkan, melalui pelabuhan Yos sudarso Ambon pada 11 Februari 2018 sebanyak 12 ton tujuan Vietnam.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018