Ambon, 3/4 (Antaranews Maluku) - Panitia pengawasan (Panwas) Buru menyatakan, tidak terbukti oknum ASN, Kabid Kerumahtanggaan Biro Umum Setda Maluku, "MP" yang dilaporkan terlihat saat kampanye pasangan calon Gubernur dan Wagub, Said Assagaff - Anderias Rentanubun (SANTUN) di Jikumarasa, kabupaten Buru pada 24 Maret lalu.
Komisioner Panwas Buru, Amran Sakula, dikonfirmasi, Selasa, mengatakan, mendengar informasinya tersebut dan mengarahkan Pengawas Pemilu lapangan (PPL) untuk mengecek, tetapi kesulitan bukti maupun saksi.
"Jujur awalnya mengetahui dari pemberitaan media cetak terbitan Kota Ambon dan mengarahkan PPL untuk mengecak. Hanya saja, tidak bisa memprosesnya karena kesulitan bukti maupun saksi," ujarnya.
Padahal, Panwas Buru sudah melakukan sosialisasi dengan meminta bila ada yang hendak melaporkan aktivitas siapa pun melanggar ketentuan perundang - undangan harus dilengkapi saksi dan bukti.
"Kami telah menyikapi pemberitaan media cetak maupun informasi yang disampaikan. Namun, tidak ada bukti maupun saksi sehingga dihentikan prosesnya," kata Amran.
Dia mengakui, Panwas Buru saat ini memproses empat kepala desa dan dua staf yang dilaporkan terlibat kampanye pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku tertentu.
"Penanganannya melibatkan Sentra Gakkumdu sehingga prosesnya sesuai mekanisme hukum maupun ketentuan perundang - undangan,"tandas Amran.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Maluku, Abdullah Ely, mengingatkan para ASN agar tidak terlibat politik praktis karena era teknologi informasi canggih saat ini memudahkan pengawasan dilakukan pihak berkompoten, termasuk tim sukses dari pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku lainnya.
"Khan KASN telah menerbitkan larangan kepada ASN agar tidak berpolitik praktis sehingga harus ditaati bila tidak ingin diproses," tegas Abdullah.
Catatan Antara, pasangan petahana Gubenrur Maluku, Said Assagaff dan Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun (SANTUN) dengan nomor urut 1 diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS masing - masing memiliki enam keterwakilan di DPRD Maluku.
Pasangan mantan Komandan Korps Brimob, Irjen Pol. Murad Ismael - Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Barnabas Orno dengan jargon "BAILEO" yang berdasarkan undian menempati nomor urut 2 diusung Partai Gerindra, Partai Nasdem,Partai Hanura, PKB, PKP, PPP dan PAN dengan keterwakilan 27 dari 45 legislator Maluku.
Sedangkan, pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku melalui jalur perseorangan, mantan Inspektur IV pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejagung, Herman Koedoeboen - mantan Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Abdullah Vanath dengan jargon "HEBAT" berada di nomor urut 3.
Panwas : tidak terbukti ASN terlibat kampanye "SANTUN"
Selasa, 3 April 2018 19:32 WIB