Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersama Pemprov Jawa Timur (Jatim) memulai perjanjian kerja sama perdagangan dengan nilai transaksi Rp450 miliar untuk meningkatkan perekonomian kedua daerah.
“Kehadiran Gubernur Jatim beserta rombongan menjadi babak baru dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi antardaerah dan demi kemajuan bersama,” kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon, Rabu.
Dari Rp450 miliar tersebut Provinsi Jawa Timur menjual dengan total Rp150 miliar atas komoditas produk hasil tembakau, pakan olahan unggas, benih tanaman pertanian, beras, telur ayam, produk makanan ringan dan produk fashion.
Adapun nilai beli yang dilakukan Provinsi Jawa Timur dari Maluku senilai Rp300 miliar dengan rincian komoditas udang, tuna, cumi, kayu logs, hasil hutan, kelapa bulat, arang tempurung dan kelapa.
Dalam implementasinya Gubernur Maluku dan Gubernur Jatim menandatangani MoU, dan Perjanjian Kerja Sama 10 OPD, satu BUMD dan dua asosiasi pengusaha dari Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Timur serta Penandatanganan Komitmen dengan Transaksi Tertinggi.
Jawa Timur menghadirkan 40 pelaku usaha, sedang Maluku sebanyak 100 pelaku usaha, dengan sektor yang dilibatkan yakni hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil peternakan, hasil perikanan, dan produk UKM yang terakurasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan Jawa Timur.

Berkaitan dengan hal itu Gubernur Maluku menyatakan, pelaksanaan misi dagang dan temu bisnis antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Maluku membuka ruang besar untuk memperluas jejaring kerja sama ekonomi, mempertemukan pelaku usaha dari kedua belah pihak, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan perdagangan antarwilayah.
Misi dagang, ujar Lewerissa, adalah bukti nyata pembangunan bukan soal siapa lebih besar, tapi siapa mau berjalan bersama, dan dirinya yakin Gubernur dan jajaran Provinsi Jawa Timur, memiliki frekuensi yang sama untuk berjalan bersama membangun dan mensejahterakan masyarakat di dua daerah.
"Penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Maluku, tentang kerja sama pembangunan daerah, yang merupakan wujud nyata dari komitmen kedua Provinsi untuk saling mendukung dan memperkuat pembangunan di berbagai sektor, seperti perdagangan dan industri, pertanian, ketahanan pangan, perikanan dan kelautan, kehutanan, pemberdayaan masyarakat, penanaman modal, dan investasi serta komunikasi," ungkap Gubernur Maluku.
Kerja sama ini, jelas Lewerissa ,merupakan bagian dari semangat pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
"Jawa Timur sebagai salah satu motor ekonomi nasional dan Maluku sebagai wilayah strategis di Kawasan Timur Indonesia, memiliki potensi besar yang jika disinergikan secara optimal, akan menghasilkan dampak yang luas bagi kemajuan kedua wilayah," terangnya.
Ia berharap kerjasama ini tidak sebatas penandatanganan di atas kertas, namun harus diikuti dengan langkah konkrit, merealisasikan kerja sama yang bermuara pada hasil nyata bagi kepentingan kedua daerah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Maluku dan Jatim mulai kerja sama dagang Rp450 miliar