Ambon, 28/3 (Antaranews Maluku) - Gempa tektonik berkekuatan di atas 6 Scalla Rechter di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang terjadi pada Senin, (26/3) dinihari dipicu terjadinya penyusupan lempeng samudera India ke bawah lempeng Benua Eurasia.
"Kekuatan gempanya 6,4 SR sesuai data update dirasakan oleh warga Saumlaki, ibu kota Kabupaten MTB di kisaran III hingga IV MMI," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ambon, Bram Mustamu di Ambon, Selasa.
Penyebab gempa bumi ini karena terjadi penyusupan lempeng samudera India di bawah lempeng Benua Eurasia dengan kedalaman gempa 187 kilo meter, dan setelah itu tidak ada rekaman gempa susulan.
Menurut Bram, akibat kekuatan gempa cukup kuat di atas 6 SR dan getarannya III - IV MMI di Kota Saumlaki sehingga dirasakan warga setempat.
Gempa tersebut terjadi pada Senin, (26/3) pukul 05:14,47 WIT pada kedalaman 169 Kilo meter di bawah permukaan laut tetapi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Lokasi gempa berada pada garis 6,77 Lintang Selatan dan 129,84 Bujur Timur dengan posisi 189 Km arah barat laut Kepulauan Yamdena di Kabupaten MTB.
Salah satu warga Saumlaki, Tutus Teterloloby mengatakan tidak mendengar adanya keluhan masyarakat kalau bangunan rumah mereka rusak akibat gempa.
Gempa tektonik berkekuatan 6,1 SR juga terjadi sekitar 170 Km barat laut Kepulauan Yamdena di Kabupaten MTB pada Jumat, (2/3) pada pukul 11.20.11 WIT.
Data BMKG menyebutkan, gempa tektonik pada kedalaman 100 Km di bawah permukaan laut ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang air pasang atau tsunami.
Pusat gempa berada pada titik koordinat antara 6,31 Lintang Selatan dan 130.43 Bujur Timur, namun sejauh ini belum adanya laporan terkait dampak dari gempa tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Kekuatan gempanya 6,4 SR sesuai data update dirasakan oleh warga Saumlaki, ibu kota Kabupaten MTB di kisaran III hingga IV MMI," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ambon, Bram Mustamu di Ambon, Selasa.
Penyebab gempa bumi ini karena terjadi penyusupan lempeng samudera India di bawah lempeng Benua Eurasia dengan kedalaman gempa 187 kilo meter, dan setelah itu tidak ada rekaman gempa susulan.
Menurut Bram, akibat kekuatan gempa cukup kuat di atas 6 SR dan getarannya III - IV MMI di Kota Saumlaki sehingga dirasakan warga setempat.
Gempa tersebut terjadi pada Senin, (26/3) pukul 05:14,47 WIT pada kedalaman 169 Kilo meter di bawah permukaan laut tetapi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Lokasi gempa berada pada garis 6,77 Lintang Selatan dan 129,84 Bujur Timur dengan posisi 189 Km arah barat laut Kepulauan Yamdena di Kabupaten MTB.
Salah satu warga Saumlaki, Tutus Teterloloby mengatakan tidak mendengar adanya keluhan masyarakat kalau bangunan rumah mereka rusak akibat gempa.
Gempa tektonik berkekuatan 6,1 SR juga terjadi sekitar 170 Km barat laut Kepulauan Yamdena di Kabupaten MTB pada Jumat, (2/3) pada pukul 11.20.11 WIT.
Data BMKG menyebutkan, gempa tektonik pada kedalaman 100 Km di bawah permukaan laut ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang air pasang atau tsunami.
Pusat gempa berada pada titik koordinat antara 6,31 Lintang Selatan dan 130.43 Bujur Timur, namun sejauh ini belum adanya laporan terkait dampak dari gempa tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018