Ambon, 2/4 (Antaranews Maluku) - Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada pekan kedua Maret 2018 mengalami kelangkaan beras akibat anomali cuaca.

"Tidak ada usur kesengajaan dalam masalah ini, dan ada laporan dari tim kalau dua pekan sebelum terjadi kelangkaan beras di Kepulauan Yamdena, para distributor sudah melakukan pemesanan dari Makassar (Sulsel) dan Surabaya (Jatim)," kata ketua tim Satgas Pangan Polda Maluku, AKBP Firman Nainggolan di Ambon, Senin.

Hanya saja pesanan tersebut belum bisa tiba di Pelabuhan Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten MTB akibat terbentur kendala cuaca sampai akhirnya muncul berita wilayah itu mengalami kelangkaan beras.

Apalagi pemenuhan akan kebutuhan beras masyarakat MTB selama ini didatangkan dari Makassar dan Surabaya, sehingga kelancaran arus pasok barang kebutuhan pokok juga bergantung kondisi cuaca.

Tetapi sekarang ini kondisinya sudah normal dan persediaan beras di pasaran Kabupaten MTB juga bisa memenuhi kebutuhan warga setempat.

"Kemudian tim Satgas Pangan juga menghubungi Kabulog Divre Maluku dan mereka langsung mengirim beras dari gudang Bulog di Kota Tual karena jaraknya memang lebih dekat dengan Kepulauan Yamdena," ujar Firman Nainggolan yang juga Direktur Reskrimsus Polda Maluku.

Selain menjaga persediaan beras, tim juga melakukan operasi pasar di Saumlaki untuk melihat stok yang ada maupun perkembangan harga barang agar tetap terjangkau.

Satgas Pangan juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait menghadapi perayaan hari-hari besar keagamaan seperti paskah yang baru selesai dan lebaran bulan Juni, agar persediaan pangan tetap terjaga dan harganya tidak bergerak naik.

"Tinggal satu bulan ke depan sudah memasuki bulan puasa dan berlanjut dengan perayaan Lebaran pada Juni 2018, jadi kegiatan operasi pasar harus digiatkan," tandasnya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018