Ambon, 22/4 (Antaranews Maluku) - Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati, mengajak warga kota Ambon meningkatkan budaya bersih.
"Budaya bersih harus ada dalam diri kita setiap hari yakni dengan membangun budaya tidak membuang sampah sembarangan," katanya saat pelaksanaan "Car Free Day" di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari merupakan pengingat bahwa sampah yang dihasilkan setiap hari juga bisa menjadi bencana.
"Di Indonesia satu orang setiap hari menghasilkan 0,7 kilogram sampah. Kesadaran akan budaya bersih itu datangnya dari diri sendiri, jika kita tidak memulai maka kedepan akan menjadi bencana bagi warga kota Ambon," ujarnya.
Menurut Vivien, setidaknya ada dua hal yang dapat dilakukan guna mengurangi produksi sampah setiap orang yaitu, pengurangan dan penanganan sampah dari rumah.
Upaya mengurangi sampah harus dimulai dengan membawa air minum dari rumah, selain itu berbelanja dengan membawa kantong belanja bukan kantong plastik, karena plastik sangat lama baru terurai.
"Pengurangan sampah merupakan upaya mencegah menghasilkan sampah yang lebih banyak. Hal ini dapat dilakukan dari diri sendiri sampai hal yang paling sederhana di kehidupan sehari-hari," katanya.
Ia menyatakan, Ambon merupakan kota ke 10 yang ditetapkan KLHK sebagai rangkaian pelaksanaan HPSN 2018.
"Sesuai dengan tagline #Ambonbisabersihmo, saya yakin kota Ambon kedepan lebih baik lagi dalam penanganan dan pengelolaan sampah," katanya
KLHK kata Vivien, mengapresiasi pelaksanan HPSN yang dimulai sejak Februari hingga April 2018, berdasarkan laporan pelaksanaan 157 kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk kota Ambon telah melaksanakan kegiatan tiga bulan bersih sampah.
Data yang diterima lanjutnya, 32 provinsi telah melaksanakan program tiga bulan bersih sampah yakni 1.033 kegiatan sosialisasi, 3.580 kegiatan aksi dan diikuti oleh 9 juta orang.
Aksi ini tidak hanya sampai di hari ini, tetapi akan berlanjut hingga bulan Agustus 2018, dan akan dimasukkan dalam penilaian adipura.
"Karena itu saya mengajak jajaran pemerintah dan masyarakat kota Ambon, jangan berhenti dan tetaplah mengelola sampah dengan baik, tetap membuka diri agar tidak ada lagi sampah di kota Ambon," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Budaya bersih harus ada dalam diri kita setiap hari yakni dengan membangun budaya tidak membuang sampah sembarangan," katanya saat pelaksanaan "Car Free Day" di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari merupakan pengingat bahwa sampah yang dihasilkan setiap hari juga bisa menjadi bencana.
"Di Indonesia satu orang setiap hari menghasilkan 0,7 kilogram sampah. Kesadaran akan budaya bersih itu datangnya dari diri sendiri, jika kita tidak memulai maka kedepan akan menjadi bencana bagi warga kota Ambon," ujarnya.
Menurut Vivien, setidaknya ada dua hal yang dapat dilakukan guna mengurangi produksi sampah setiap orang yaitu, pengurangan dan penanganan sampah dari rumah.
Upaya mengurangi sampah harus dimulai dengan membawa air minum dari rumah, selain itu berbelanja dengan membawa kantong belanja bukan kantong plastik, karena plastik sangat lama baru terurai.
"Pengurangan sampah merupakan upaya mencegah menghasilkan sampah yang lebih banyak. Hal ini dapat dilakukan dari diri sendiri sampai hal yang paling sederhana di kehidupan sehari-hari," katanya.
Ia menyatakan, Ambon merupakan kota ke 10 yang ditetapkan KLHK sebagai rangkaian pelaksanaan HPSN 2018.
"Sesuai dengan tagline #Ambonbisabersihmo, saya yakin kota Ambon kedepan lebih baik lagi dalam penanganan dan pengelolaan sampah," katanya
KLHK kata Vivien, mengapresiasi pelaksanan HPSN yang dimulai sejak Februari hingga April 2018, berdasarkan laporan pelaksanaan 157 kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk kota Ambon telah melaksanakan kegiatan tiga bulan bersih sampah.
Data yang diterima lanjutnya, 32 provinsi telah melaksanakan program tiga bulan bersih sampah yakni 1.033 kegiatan sosialisasi, 3.580 kegiatan aksi dan diikuti oleh 9 juta orang.
Aksi ini tidak hanya sampai di hari ini, tetapi akan berlanjut hingga bulan Agustus 2018, dan akan dimasukkan dalam penilaian adipura.
"Karena itu saya mengajak jajaran pemerintah dan masyarakat kota Ambon, jangan berhenti dan tetaplah mengelola sampah dengan baik, tetap membuka diri agar tidak ada lagi sampah di kota Ambon," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018