Ternate, 28/4 (Antaranews Maluku) - Cuaca buruk dalam sepekan terakhir mempengaruhi persediaan stok bahan baku rumput laut di Ternate, Maluku Utara hingga menurun 30 persen.

Bahkan hasil panen dari para budidaya rumput laut yang biasa didatangkan dari Pulau Obi dan Manado, juga mengalami penurunan, kata manajer pabrik rumput laut, Erna Talib di Ternate, Sabtu.

Dia mengakui, untuk persediaan stok saat ini sangat minim, karena para budidaya rumput laut sendiri belum panen, sehingga pabrik hanya memiliki produk penyimpanan dan produksinya juga sangat berkurang dari hari-hari sebelumnya.

"Untuk pengiriman hanya mencapai 15 ton, karena stok sudah mulai berkurang dan pengiriman untuk bahan setengah jadi, lanjut dia, dikirim lansung ke Bekasi, Jawa Barat (Jabar), sedangkan pengiriman keluar itu biasa tergantung pasaran dan juga melihat kondisi pasar, jika dimana yang ada peningkatan harga, maka lebih memilih pasar yang cocok dan untuk bulan lalu, pengirimannya ke Pulau Jawa, karena pemasaran di sana cukup bagus," ujarnya.

Sementara itu, untuk bahan mentah sendiri sangat menurun drastis, biasanya dalam sebulan pemasokan bisa mencapai 50 ton, namun saat ini hanya mencapai 15 ton untuk bahan baku mentah.

Sehingga pengolahan saat ini hanya bertahan dengan bahan baku yang masih tersisa di gudang, untuk pemasokan bahan mentah saat ini hanya dari Obi dan Manado.

"Untuk Manado sendiri masuk ke Ternate dengan alasan Manado tidak ada pemasaran untuk bahan menatah, sehingga dari Ternate menerimannya,? ujarnya.

Menurut Erna, jika dalam waktu dekat ini para budidaya rumput laut sudah melakukan panen, maka kondisi stok bakal aman.

Bahkan, saat ini para budidaya rumput laut belum mau melakukan panen, karena alasannya terjadi curah hujan dalam bebrapa hari yang lalu, sehingga pada petani rumput laut tersebut takut mengambil resiko terjadi kerusakan pada bahan baku.

Selain itu, jika terjadi curah hujan yang sangat tinggi, maka para petani ini tidak akan melakukan panen, dari sinilah pabrik memiliki kekurangan untuk persediaan.

Sedangkan, untuk stok bahan mentah yang masuk dari pihak pabrik juga tidak bisa mengambil resiko, karena proses pengeringan rumput laut hanya mengandalkan matahari dan jika terjadi curah hujan yang sangat tinggi seperti saat ini, sudah pasti persediaan yang belum sempat kering saja belum bisa diproses untuk pengiriman keluar untuk dijual.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018