Ambon, 2/6 (Antaranews Maluku) - Dinas Perhubungan Maluku menjamin kelaikan armada angkutan darat, laut, dan udara untuk melayani pemudik Lebaran 2018 ke seluruh kabupaten/kota dan ke luar provinsi.

"Rapat-rapat koordinasin telah dilakukan sampai persiapan pembentukan pos-pos pelayanan mudik pada mitra dinas," kata Sekretaris Dishub Maluku, Meky Lohi di Ambon, Sabtu.

Dishub Maluku juga membuat mudik gratis seperti yang dilakukan tahun kemarin.

"Pelayanan yang kita lakukan adalah luar Provinsi Maluku menyangkut Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulsel, Surabaya (Jatim) dan Jakarta merupakan bagian dari pantauan pelaksanaan mudik lebaran," katanya.

Mengenai pelayanan di kabupaten/kota dalam provinsi, berdasarkian hasil evaluasi serta pemantauan tahun kemarin, maka pada derah-daerah yang lonjakan arus penumpang tinggi adalah dari Pelabuhan Tulehu dan Ambon tujuan Banda, Dobo, Namlea, Namrole, Leksula, serta daerah sekitar Kabupaten SBT dan SBB.

Daerah ini menjadi titik-titik krusial karena tingginya lonjakan penumpang tahun lalu sehingga akan diantisipasi Dishub tahun 2018.

Kemudian untuk kesiapan angkutan laut, dalam pelayaran di Maluku kapal perintis yang ada di tiga pangkalan yaitu di Ambon, Saumlaki, dan pangkalan Tual dan dilayari 22 kapal, 11 unit kapal penumpang Pelni kapal milik swasta sembilan unit, dan kapal negara milik Distrik Navigasi Ambon dua unit.

Kapal perintis yang berpangkalan di Ambon diantaranya KM Maloli, KM. Lintas Timur, KM Nusantara 31, KM Pesona, KM Sabuk Nusantara 43, Sabuk Nusantara 63, KM Sabuk Nusantara 48, dan KM Kina.

Pangkalan Tual terdapat KM Inti Mulia, KM Timoti, KM Inti Glori, KM. Cahaya Manggala, KM Tanjung Kor dan KM Popula.

Untuk pangkalan Saumlaki ada KM MA 02, sabuk 41, 34, Km Simpo, Km Wetar, KM Lntas Bahari, Km Mitra, dan KM Kirab, ditambah dua kapal negara yaitu KN Alfa dan KN Bacan sebagai cadangan apabila ada lonjakan penumpang akan difungsikan.

Permasalahan yang dihadapi bahwa kapal perintis milik negara yang dikelola PT. Pelni maupun swasta masih melakukan doking yaitu KM Sabuk Nusantara 31, KM Sabuk Nusantara 33 dan KM Sabuk Nusantara 41 pangkalan Saumlaki serta KM Manusela yang dikelola swasta.

Sedangkan untuk angkutan penyeberangan ada 25 kapal yang dioperasikan untuk wilayah Maluku.

Menurut dia, pada wilayah-wilayah komersial di jalur Hunimua-Waipirit ada satu armada yang dikelola PD Panca Karya tetapi dalam kondisi doking sehingga tidak dapat melaksanakan fungsinya pada mudik lebaran lalu diambil kebijakan untuk diganti dengan KMP yang lain.

"Untuk angkutan udara, sesuai hasil evaluasi Dishub dari tahun-tahun sebelumnya tidak ada ekstra penerbangan seperti tahun 2017 dan sampai saat ini untuk kondisi penerbangan dalam dan luar provinsi masih berada dalam pemantauan," ujarnya.

Untuk perjalanan darat, persiapan kendaraan baik di PD PK maupun Damri sudah ada, dimana PD PK sepuluh armada movil yang siap beroperasi dan Perum Damri ada delapan armada.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018